Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 25 September 2009

Galeri Foto Minahasa: Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009

Sail Bunaken 2009.

Sail Bunaken 2009.

Sail Bunaken 2009.

Laksma TNI-AL Willem Rampangilei, Komandan Pangkalan Utama TNI-AL (
Dan Lantamal) VIII Bitung.
Drs. Sinyo H. Sarundajang, Gubernur Sulawesi Utara.

Gubernur Sulut dalam Pemecahan Rekor Dunia - Guiness World of Record
Penyelam Terbanyak 1500 orang (2861 ? orang).
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Pemecahan Rekor Dunia - Guiness World of Record
Penyelam Terbanyak 1500 orang (2861 ? orang).

(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Acara di court Blue Banter, Boulevard Manado.

Yacht peserta Sail Bunaken 2009 di Pelabuhan Bitung.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade Kapal induk USS George Washington (CVN 73) di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade Kapal induk USS George Washington (CVN 73) di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade Kapal induk USS George Washington (CVN 73) di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade Kapal induk USS George Washington (CVN 73) di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Kapal induk USS George Washington (CVN 73), flagship Armada Ketujuh AS,
mengarungi Teluk Manado (Foto: Melisa Masengi, Facebook).

Parade kapal perang asing di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.

Parade kapal perang asing di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade kapal perang asing di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

Parade kapal perang asing di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.

Parade kapal bertiang tinggi di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.
(Foto: courtesy Media Center Sail Bunaken 2009).

KRI Arung Samudera berpartisipasi dalam Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009 di Teluk Manado & Pelabuhan Bitung (Foto: Melisa Masengi, Facebook).

KRI Dewa Ruci berpartisipasi dalam Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009 di Teluk Manado & Pelabuhan Bitung (Foto: Melisa Masengi, Facebook).

Parade yacht di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.

Parade yacht di Teluk Manado menyemarakkan Indonesian Fleet Review 2009.

Kapal induk USS George Washington (CVN 73), flagship Armada Ketujuh AS,
mengarungi Teluk Manado.

Kapal induk USS George Washington (CVN 73), flagship Armada Ketujuh AS yang menghadiri Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009, berlabuh di sekitar pulau Lembeh, menuju Teluk Manado.

Kapal induk USS George Washington (CVN 73), flagship Armada Ketujuh AS yang menghadiri Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009, berlabuh di sekitar pulau Lembeh, menuju Teluk Manado.

Kapal induk USS George Washington (CVN 73), flagship Armada Ketujuh AS yang menghadiri Sail Bunaken 2009 - Indonesian Fleet Review 2009, berlabuh di sekitar pulau Lembeh, menuju Teluk Manado.

Galeri Foto Minahasa: HUT Berlian - 75 Tahun GMIM (30 Sept 1934 - 30 Sept 2009)

Evangelistenschool te Tomohon in de Minahasa 1890
Sekolah Penolong Injil di Tomohon tahun 1890.

Kunjungan Gubernur Jenderal Hindia Belanda de Jonge tanggal 30 Sepetemner 1934 ke Minahasa.
Saat Gubernur Jenderal meninggalkan kediaman Residen Manado, menuju Tomohon, meresmikan berdirinya GMIM (Minahasische Kerk).

Gubernur Jenderal Hindia Belanda de Jonge memasuki halaman Gereja Sion Tomohon untuk memulai ibadah pentahbisan berdirinya Geredja Masehi Indjili (di) Minahasa atau
Minahasische Kerk pagi/siang hari tanggal 30 September 1934.

Kitab Peringatan perihal perajaan Pendirian Geredja Protestant Minahasa (Buku Panduan Pendirian GMIM) tanggal 30 September 1934.

Kitab Peringatan perihal perajaan Pendirian Geredja Protestant Minahasa (Buku Panduan Pendirian GMIM) tanggal 30 September 1934.

Kitab Peringatan perihal perajaan Pendirian Geredja Protestant Minahasa (Buku Panduan Pendirian GMIM) tanggal 30 September 1934.
Atoeran kebaktian di gereja Sion Tomohon 30 September 1934.

Kitab Peringatan perihal perajaan Pendirian Geredja Protestant Minahasa (Buku Panduan Pendirian GMIM) tanggal 30 September 1934.
Atoeran kebaktian di gereja protestan Manado 30 September 1934.

Arti logo GMIM

Tahukah anda bahwa logo GMIM meniru lambang Minahasaraad (Dewan Minahasa)????????
Lambang ini baru diperkenalkan tahun 1930.
GMIM mengadaptasinya dengan lambang2 protestan.

Gereja Sion Tomohon tahun 1934.

Gereja Protestant Tomohon (Kerk te Tomohon).
Kemudian berdiri Gereja Sion Tomohon di bagian mukanya.

Gereja Protestant di Tomohon tahun 1920.

Kantor Sinode GMIM pertama tahun 1934.

Ketua Sinode GMIM pertama 1934-1935 Ds. Ernst A.A. de Vreede.

Ketua Sinode GMIM ke-4 tahun 1941-1942: Ds. G.P. Locher.

De Kerkelijke Constituante (Proto-Sinode GMIM) Bakal Synode tahun 1934.
Duduk di tengah: Ds. E.A.A. de Vreede, duduk paling kanan: Hukum Besar Manado G.S. Ruata. Berdiri paling kanan: Ds. A.Z.R. Wenas.

Badan Pekerdja Synode GMIM tahun 1953.
Ketua Sinode Ds. Manuel Sondakh, di kanannya Ds. Joh. Kawengian. Berdiri di kiri belakang (no. 3 dari paling kiri) Ds. A.Z.R. Wenas.

Anggota Badan Pekerja Sinode GMIM tahun 1974.
Ketua Sinode Pdt. R.M. Luntungan.

Struktur organisasi GMIM pasca Perang Dunia II akhir dekade 1940an.

Salah satu gereja di Minahasa tahun 1900 (Koleksi Perpustakaan Minahasa AZR Wenas).

Gereja Zentrum Protestant Manado tahun 1910.

Gereja Sentrum Manado tanggal 3 April 1954.

Koran Warta Berita Djumat Clasis Tomohon No. 1 - 1950.

Perayaan GMIM Bersinode tahun 1955.

Presiden Soekarno menghadiri HUT GMIM Bersinode ke-23 di Gereja Sion tanggal 30 September 1957 waktu Pergolakan Permesta sedang memanas.

Tulisan Ketua Sinode GMIM Pdt. R.M. Luntungan.

Napa dia tu yang beking heboh: Auditorium Bukit Inspirasi.
Foto saat diadakannya Sidang Raya Dewan Gereja2 Indonesia (DGI, sekarang PGI) tahun 1980 (beberapa saat setelah dibangun).

50 Tahun - Yubileum GMIM 1934-1984.