Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Rabu, 13 Mei 2009

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi ke Niaraan (tuur Tonsea) 4 April 2009

Koleksi foto ekspedisi ke lokasi Niaraan di Tondano tanggal 4 April 2009.
Tempat mula-mula orang Tonsea bermukim, sesaat setelah berangkat dari Watu Pinawetengan, sebelum ke Tonsea Lama/Kembuan/dll.


Batu Patar di Niaraan, tempat foso pertama rumpun etnis Tonsea.

Batu Patar di Niaraan.

Tangga batu 'niaraan'.

Tangga batu 'niaraan'.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Selasa, 12 Mei 2009

Galeri Foto Minahasa: Manado Tempo Doeloe

Monumen Dotu Lolong Lasut 2008.

Jl Samrat Gedung Minahasaraad 1980-an.

Rumah dinas Gubernur Sulut di Bumi Beringin Manado 1970an.

Bendar Manado 1970an (TKB).

Gedung Kantor Gubernur Sulut tahun 1960an.
Sekarang Matahari Dept. Store.

Suatu rapat akbar Permesta di Manado 1957.

PERMESTA HUT RI ke-12 di lapangan Sario Manado 17 Agustus 1957.

Luchtfoto van Manado 24 - 1 - 1949.

Kantor Mdo - Gedung Pingkan Store 1947.
Sekarang kantor BNI 46.

Baai van Manado, Celebes Juli 1947.

Kunjungan Gubernur Generaal de Jonge di kediaman Residen Manado 30 September 1934.

Het ziekenhuis aan de Hospitaalweg 1930an.
Sekarang Hotel Sintesa Peninsula.

Fort Nieuw Amsterdam Bastion 1930an.

kota Manado dari udara 1930.

Een deel van de haven van Manado, met linksboven het havenkantoor annex politiepost 1930.

De weg bij fort Nieuw Amsterdam 1930.

Paardenraces te Menado. In het midden resident H.J. Schmidt 1927.

busstation in de Manado 1924

1905 AkManadoSingkilbrucke1905 - Jembatan Singkil Tahun 1905.

1875 Gezicht over Menado.
Pemandangan kota Manado 1875.

1850an baie manado (J.S.C. Dumont D'Urville)

Galeri Foto Minahasa: Welcome WOC - CTI Summit 2009 in Manado

WOC - CTI Summit 2009 in Manado.