Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Senin, 29 Maret 2010

Galeri Foto Minahasa: In memoriam H.N. Ventje Sumual (1923-2010)

In memoriam H.N. Ventje Sumual
(11 Juni 1923 - 28 Maret 2010)



Bode Talumewo & om Ventje Sumual di rumahnya di Kakaskasen III, Tomohon - 8 Maret 2006
Saat pertemuan perdana dalam rangka Yubileum Permesta ke-50 (1957-2007) di Minahasa (pra-HUT Permesta).

Peringatan HUT Permesta ke-53 di Aula Syalom Kolongan Tomohon, 2 Maret 2010


Tiga Pucuk Pimpinan Permesta:
Mayjen revolusioner Alex E. Kawilarang - Panglima Besar
Brigjen H.N. Ventje Sumual - Pucuk Pimpinan Gerakan Permesta/Kastaf Angkata Darat Revolusioner (ADREV)
Kolonel Joop F. Warouw - Wakil Perdana Menteri/Menteri Pertahanan

Tiga Pucuk Pimpinan Permesta:
Mayjen revolusioner Alex E. Kawilarang - Panglima Besar
Kolonel Joop F. Warouw - Wakil Perdana Menteri/Menteri Pertahanan
Brigjen H.N. Ventje Sumual - Pucuk Pimpinan Gerakan Permesta/Kastaf Angkata Darat Revolusioner (ADREV)

Pimpinan Brigade XII (ex KRIS): Komandan Kolonel Evert Langkay (duduk). Wakil Komandan Letkol Jan Rappar (berdiri di ujung kiri), Kapten Empie J. Kanter (ke-2 dari kiri), Kapten Frans Lompoliu (ke-3 dari kiri), Kepala Staf Mayor Henk Lumanauw (kedua dari kanan), Perwira Intel/Operasi Kapten H.N. Ventje Sumual (ujung kanan).


Laskar KRIS yang dilebur menjadi Brigade Seberang tahun 1949.
Berdiri di depan dari kiri ke kanan: Frans Lompiliu (?, paling kiri), Letkol Adolf G. Lembong (Komandan/Panglima) (ke-3 dari kiri), Letkol. Joop F. Warouw (Kepala Staf) (ke-4), Kapten Empie J. Kanter (ke-5), Mayor H.N. Ventje Sumual (ke-6/ke-2 dari kanan).

Letkol Ventje Sumual & Kolonel Joop Warouw, Makassar, 23 Agustus 1956
Serah terima jabatan Panglima TT-VII/Wirabuana dari Kolonel J.F. Warouw kepada Letkol H.N.V. Sumual (sebelumnya Kastaf) oleh KSAD Mayjen A.H. Nasution

Para Perwira Permesta/Dewan Tertinggi Permesta:
Letkol. Ventje Sumual (Panglima TT-VII/Wirabuana (se Indonesia Timur), Mayor Dee J.W. Gerungan, Mayor Dolf Runturambi, Letkol Saleh Lahade (Kepala Staf, membelakangi lensa).
Di ujung kiri si pengkhianat Mayor Muh. Jusuf Amir (kelak menjadi Menhankam/Pangab RI)

Pembacaan Proklamasi SOB (darurat perang) Permesta dinihari tanggal 2 Maret 1957 di Kantor Gubernur Sulawesi di Makassar oleh Letkol. H.N. Ventje Sumual.

Penandatanganan Piagam Perdjuangan Semesta (Permesta) serentak oleh Panglima TT-VII/Wirabuana Letkol Ventje Sumual (kiri) dan Gubernur Sulawesi Andi Pangerang Petta Rani.

Panglima Ventje Sumual dipuji Presiden Soekarno saat menghadapnya di Jakarta bulan Maret 1957 untuk melaporkan peristiwa darurat perang Permesta di Indonesia Timur.

Panglima Ventje Sumual dipuji Presiden Soekarno saat menghadapnya di Jakarta bulan Maret 1957 untuk melaporkan peristiwa darurat perang Permesta di Indonesia Timur.

Letkol. H.N. Ventje Sumual didampingi Gubernur Sulawesi Andi Pangerang Daeng Parani & Kastaf Letkol. Saleh Lahade.

Letkol. Ventje Sumual (kedua dari kiri) & Mayor D.J. Somba (ke-3 dari kiri), Letkol. Soeharto (kelak jadi Presiden RI) dalam Musyawarah Nasional (Munas) RI di Jakarta untuk mengatasi Pergolakan Daerah2.

Letkol. Ventje Sumual (paling kiri) & Mayor D.J. Somba (ke-2 dari kiri), Letkol. Soeharto (kelak jadi Presiden RI) dalam Musyawarah Nasional (Munas) RI di Jakarta untuk mengatasi Pergolakan Daerah2.

Letkol. Ventje Sumual dalam Musyawarah Nasional (Munas) RI di Jakarta sedang berhadapan dengan Presiden Soekarno seusai deklarasi bersama.

Kepala Staf Angkatan Darat Revolusioner (Kastaf ADREV) Permesta dala sebuah rapat komando di markasnya di Minahasa Selatan.

Mayor H.N. Ventje Sumual
Komandan Pasukan Sulawesi Utara-Maluku Utara (Kompas B) bermarkas di Manado

Panglima TT-VII/Wirabuana Letkol H.N. Ventje Sumual

Om Ventje Sumual selaku pengusaha di tahun 1980an.

Om Ventje Sumual tahun 2002an.

Tonaas Wangko Um Banua H.N. Ventje Sumual selaku tokoh masyarakat Bangsa MINAHASA.

Tonaas Wangko Um Banua H.N. Ventje Sumual selaku tokoh masyarakat Bangsa MINAHASA.

Om Ventje Sumual.

Enam serangkai Tokoh-tokoh PERMESTA:
Dari kanan ke Kiri; Daniel Julius Somba, Wilhelem Albert Pantouw, Pak Pitoy, Herman Nicolas Sumual (Ventje), Jan Maximillian Pantouw (Nun), Policarpus Pauner (Poly)
(Sumber: )

Pidato om Ventje Sumual dalam rangka Apel Akbar & Pernyataan Sikap Eksponen Permesta dalam rangka HUT Permesta ke-51 tanggal 2 Maret 2008 di Aula Kantor Bupati Minahasa Selatan di Pondang-Amurang.

Peringatan HUT Permesta ke-53 di Aula Syalom Kolongan Tomohon, 2 Maret 2010.
Paling kiri om Ventje, tengah om Wim F. Dompas (ke-3), paling kanan Benteng (Benny Tengker).

Peringatan HUT Permesta ke-53 di Aula Syalom Kolongan Tomohon, 2 Maret 2010
Om Wim Dompas menyanyikan lagu "Balada Permesta" yang digubah dari lagu "Balada Pelaut"
Momen peringatan HUT Permesta ini dimanfaatkan oleh om Ventje reuni (terakhir kali?) untuk meminta maaf atas segala kesalahan waktu Permesta (apalagi yg alergi thdp kematian Joop Warouw).
Cuma stou om Wim Tenges yg belum bakudapa deng kase maaf pa om Ventje utk yg terakhir kali (stou ee....)

Peringatan HUT Permesta ke-53 di Aula Syalom Kolongan Tomohon, 2 Maret 2010
Om Wim Dompas menyanyikan lagu "Balada Permesta" yang digubah dari lagu "Balada Pelaut"



BIODATA HN Ventje SUMUAL





Kutipan Dari Sejarah TNI-AD
Telah (LEBIH) Disempurnakan (lagi)
---------------------------

BIODATA SINGKAT


* Nama : - SUMUAL, Herman Nicolas Ventje
* Nama Populer/Alias : - Ventje Sumual
* Pangkat/NRP : - Letkol Inf. / 15958 (Brigadier Jenderal ADREV)
* Tempat & Tgl Lahir : - Remboken/Minahasa, 11 Juni 1923
* Orang Tua : - Ayah : Sersan KNIL ...
Ibu :
* Istri : - 1. (Orang Jawa) cerai?
2. Henny Lie Pondaag (cerai 1961)
3. Hetty Warouw (bekas istri Dee Gerungan)
* Pendidikan Umum : - Holland Inlandsche School (HIS) di Minahasa
- Meer Uitgrebreid Lager Onderwijs (MULO) di Minahasa
- Kotabu Kain Yo Seijo Sekolah Pelayaran Tinggi
Kaigun Jepang (Bagian Mesin) di Makassar (1942-1944)
- Fakultas Hukum - UGM di Yogyakarta (1946-1948)
* Pendidikan Militer : - Sekolah Staf & Komando AD (SSKAD)

* Jabatan dalam Pergolakan : Panglima TT-VII/Wirabuana - Indonesia Timur
Proklamator Permesta 1957
Ketua Dewan Tertinggi Permesta
Kepala Staf Angkatan Darat Revolusioner PRRI
Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) RPI

Pengalaman Kerja
----------------
* 1945-1948 : - Jakarta liaison officer untuk KRIS
- Pucuk Pimpinan Laskar "KRIS"
(Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) di Yogyakarta
- Kuliah di Fakultas Hukum-UGM di Yogyakarta
- Perang Kemerdekaan I (Clash I) sbg Perwira Staf Brigade-XII
(ex Laskar KRIS) di Yogyakarta
* 1948-1950 : - Kepala Staf KRU-X (ex Brigade XII) di Yogyakarta
- Kepala Staf Brigade-XVI (ex KRU-X) di Yogyakarta (1948)
- Komandan SWK-103A/WK-III di Yogyakarta (1949)
* 1950-1952 : - Perwira Staf Angkata Darat di Jakarta
- Pamen (perwira menengah) pada
Komisi Militer Indonesia Timur di Manado
- Pamen Territorial Komando Pasukan SU-MU
(Sulawesi Utara/Tengah & Maluku) di Manado
- Komandan Komando Pasukan SU-MU
(KOMPAS B) di Manado (RI-24)
* 1952-1953 : - Mengikuti pendidikan Militer Sekolah Staf & Komando
Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung
- Kasi-I Inspektorat Infanteri Angkatan Darat di Bandung
* 1953-1956 : - Komandan Latihan & Inspektur Pendidikan di Bandung
* 1956-1958 : - Kepala Staf Tentara & Territorium VII/Wirabuana -
Indonesia Timur (Kep. Sunda Kecil/Nusatenggara,
Sulawesi, Maluku & Irian Barat) di Makassar
- Panglima TT VII/Wirabuana-Indonesia Timur
- Kepala Pemerintahan Militer Indonesia Timur PERMESTA
* 1958-1960 : - Kepala Staf Angkatan Darat Revolusioner (ADREV) PRRI di Manado
* 1960-1961 : - Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) Republik Persatuan Indonesia
(RPI) di Manado (Februari 1960-1961)
* 1961-1966 : - Menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Orde Lama dan
ditahan di RTM (Rumah Tahanan Militer) di Jakarta
- Dibebaskan dari Tahanan oleh Pimpinan Orde Baru
selanjutnya bergerak di bidang usaha di Jakarta
- Aktif membantu pimpinan Orde baru bersama Presiden RI
Bidang khusus Keamanan & Politik di Jakarta
* 1972-Kini - Direktur Utama Kelompok Usaha PT. Konsultasi Pembangunan
di Jakarta
- Ketua Umum Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia
(GABSI) Pusat (1982-1986?)
- Aktif dalam Organisasi Paguyuban WHERKREISE III
Yogyakarta (Bendahara Umum) di Jakarta
- Aktif dalam Yayasan Serangan Umum 1 Maret 1949
(salah satu Ketua) di Jakarta
- Aktif Organisasi "SOKSI" (Anggota Majelis Pertimbangan
& Pengawasan Organisasi/MPPO) di Jakarta
- Aktif dalam organisasi Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK)
Jakarta (Ketua Umum)
- Aktif dalam organisasi Yayasan Gerakan Maju (Gerak Maju)
Mapalus Raya di Jakarta (Ketua Umum)

Peranan-Peranan
---------------
* Dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, sebagai
Komandan SWK-103A/Jogja Barat WK-III, memimpin serangan dari
arah barat serta berhasil menyerang markas besar tentara Belanda
(T-Brigade) di tengah-tengah kota Yogyakarta
* Sebagai Panglima Tentara & Territorium VII/Wirabuana-Indonesia
Timur (Kep.Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku & Irian Barat)
menandatangani, memproklamasikan serta memimpin langsung
perjuangan Piagam Perdjuangan Semesta ("PERMESTA")
* Setelah dibebaskan dari tahanan Orde Lama oleh pimpinan Orde
Baru, selain bergerak di bidang usaha juaga aktif membantu
pimpinan Orde Baru bersama Aspri - Presiden RI bidang Khusus
Keamanan & Politik (OPSUS) dalam hal:
- Stabilisasi Keamanan & Politik Dalam Negeri
- Dukungan Politik & Ekonomi dari Luar Negeri
( Phi;ipina, Cina Nasionalis/Taiwan, Thailand, Jepang)
- Penjajakan pembentukan ASEAN

Semboyan dlm PERMESTA:
----------------------
"Lebih baik dijajah bangsa asing, daripada dijajah sukubangsa sendiri"

* Alamat :
- Kantor PT Konsultasi Pembangunan: Jl. Bekasi Timur IV No.3-A, Jatinegara
Jakarta Timur, Telp.021-8503924
- Rumah : Jl. Jambu 14, Jakarta Pusat Telp. 021-352332 (lama)
- Yayasan GEMA MAPALUS RAYA: Kompl. AMI-ASMI-STIM,
Lt.II Ged.C, Kampus Ungu, Jl. Pacuan Kuda 1-5, Pulomas JKT 13260

Sumber: * Baku Beking Pande, Yayasan Gema Mapalus Raya 1993
* Baku Beking Pande (BBP): Falsafah Kepemimpinan & Pedoman Hidup Manusia Kawanua,
HN Sumual, Yayasan Gema Mapalus Raya, 1993

* Permesta: Pemberontakan Setengah Hati, Barbara S. Harvey, Grafiti Pers
* Permesta: Jejak-jejak Pengembaraan, Phill M Sulu, Pustaka Sinar Harapan
* Ventje Sumual: Menatap Hanya Ke Depan - Biografi Seorang Patriot, Filsuf, Gembong Pemberontak,
B.E.Matindas & Bert Supit, Penerbit Bina Insani

* Apa & Siapa: Sejumlah Orang Indonesia 1985-1986,Tempo



Copyright ©2001-2005 oleh Permesta Information Online™ & Bodewyn Grey Talumewo
Silahkan menyalin atau mengutip seluruh isi atau sebagiannya dengan mencantumkan sumber "dikutip dari Permesta Information Online"


Dari: http://www.permesta.8m.net/tokoh/biodata_sumual.html


"Kita hanya dapat mengatasi tindakan yang tidak kita sukai dari orang lain kalau kita bisa datang dengan ide yang lebih benardaripada ide yang mendasari tindakan orang itu" H.N.V. Sumual (1923-2010)


Kamis, 25 Maret 2010

Galeri Foto Minahasa: Seminar 200 Tahun Perang Tondano 1809-2009 di GKIC 26 November 2009

Seminar 200 Tahun Perang Tondano 1809-2009
di Grand Kawanua International City (GKIC)
Kamis, 26 November 2009


Berpose dulu ahh...

Berpose dulu ahh...

Berpose dulu ahh...

Berpose dulu ahh...

Berpose dulu ahh...

Berpose dulu ahh...

Yang kuno dan dinding yang baru...

Berfoto bersama.

Foto bagitu lei...

Apa lagi ini...

Ini mantan Rektor Unima Prof. Dr. Adolf E. Sinolungan & Wakapolda Sulut Kombes. Pol. Carlo Tewu

Sejarawan Jootje Sendoh, Dekan Fakultas Sastra Unsrat Drs. F.R. Mawikere, M.Hum., Prof. Dr. A.E. Sinolungan, dr. Bert A. Supit, x, Albert Kusen.

Wakapolda Sulut Kombes. Pol. Carlo Tewu, Ketuaa Panitia Laksma Willem Rampangilei, Gubernur Sulut Drs. S.H. Sarundajang, Pdt. Dr. W.A. Roeroe, Prof. Dr. L.W. Sondakh

dr. Bert A. Supit, Wakapolda Sulut Kombes. Pol. Carlo Tewu, Ketuaa Panitia Laksma Willem Rampangilei, Gubernur Sulut Drs. S.H. Sarundajang, Pdt. Dr. W.A. Roeroe, Prof. Dr. L.W. Sondakh

Bapak-bapak & om-om komendan.

Mantan Pangkostrad 17 jam - Wakasad - Sekjen Dephankam - Guberur Lemhanas Letjen. TNI. Purn. Johny J. Lumintang, SH dengan kata sambutannya.

Ketua Umum Panitia Laksma. TNI-AL Willem Rampangilei (Komandan Lantamal VIII ) dengan kata sambutannya.

Gubernur Sulut Drs. S.H. Sarundajang didampingi para waraney kabasaran Tombulu dengan kata sambutannya.

Para pemakalah, notulis.

Operator/panitia Dr. Albert Pontoh & Evang Stone Manopo.

Ketua Umum Panitia Laksma Willem Rampangilei & mantan Dekan Unima Prof. Dr. A.B.G. Rattu.

Budayawan dr. Bert A. Supit, praktisi Albert Kusen, Kombes Pol. Carlo Tewu

Baju wewene.
Konsep salah dari sebuah foto lama bertahun 1889.

Baju wewene.
Konsep salah dari sebuah foto lama bertahun 1889.

Baju "wewene". Sebuah foto lama bertahun 1889 dari A.B. Meyer "Album von Celebes" yang sebenarnya kain penutup bawah yang melingkari pinggang bukan mirip sarung.

Para petugas/panitia.

Gub. S.H. Sarundajang bilang: "Kasiang... nda ada fam Sarundajang deng Rampangilei waktu perang (Tondano) itu..."
No kong ini slagbom/silsilah apa dang?