Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Senin, 22 Desember 2008

Rekaman Asli Indonesia Raya Ternyata Ada Juga di Sulut

Rekaman Asli Indonesia Raya Ternyata Ada Juga di Sulut

Rekaman lagu Indonesia Raya yang disebut-sebut asli dalam versi tiga stanza yang diklaim Roy Suryo sebagai temuannya, ternyata bukan sesuatu hal yang baru. Pasalnya, rekaman Lagu In-donesia Raya tersebut sudah beredar di Sulut.

Buktinya, rekaman lagu yang ditulis Wage Rudolf Supratman itu juga ikut dikoleksi di Perpustakaan Minahasa Ds AZR Wenas di Kakaskasen III, Tomohon Utara. Menurut Boudewijn Talumewo, staf perpustakaan ketika dihubungi Komentar mengaku, video tersebut didapatnya dari temannya kira-kira bulan Juni 2007.

Sedangkan temannya itu sudah memiliki video tersebut sekitar bulan November 2006 silam. Selain film dokumenter lagu Indonesia Raya, terdapat juga film klip dokumenter propaganda Belanda dan Jepang masa Perang Dunia I yang sudah disalin ke DVD.

Dari : http://www.hariankomentar.com/hl004.html
Tanggal 7 Agustus 2007




Kamis, 18 Desember 2008

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi Opo Wuri Muda

Bodewyn Grey Talumewo, Bode TalumewoBode di kubur Soleman Paulus Wuri (Opo Wuri Muda) di Teling 10 Desember 2008

Bodewyn Grey Talumewo, Bode TalumewoBode di kubur Soleman Paulus Wuri (Opo Wuri Muda) di Teling 10 Desember 2008

Bodewyn Grey Talumewo, Bode TalumewoBode di kubur Soleman Paulus Wuri (Opo Wuri Muda) di Tumaratas - Langowan 10 November 2008

Bode di Waruga Opo Wurik Sombor (Wuri Muda) di Nawanua - Kakaskasen III - Tomohon 22 Oktober 2008

Bodewyn Grey Talumewo, Bode TalumewoBode di Waruga Opo Wurik Sombor (Wuri Muda) di Nawanua - Kakaskasen III - Tomohon 22 Oktober 2008

Bodewyn Grey Talumewo, Bode Talumewo
Bode di Waruga Opo Wurik Sombor (Wuri Muda) di Nawanua - Kakaskasen III - Tomohon 11 Oktober 2008

Bode di Waruga Opo Wurik Sombor (Wuri Muda) di Nawanua - Kakaskasen III - Tomohon 11 Oktober 2008

Manifestasi Opo Wuri Muda di Kakaskasen III - Tomohon 22 Desember 2007

Bodewyn Grey Talumewo, Bode Talumewo
Watu Pahsaruen ne Wurik Sombor di Kakaskasen III - Tomohon 22 Desember 2007, dengan relief Opo Wuri Muda di sebelah kiri.

Bodewyn Grey Talumewo, Bode TalumewoBode di Watu Pahsaruen ne Wurik Sombor di Kakaskasen III - Tomohon 22 Desember 2007

Watu Pahsaruen ne Wurik Sombor di Kakaskasen III - Tomohon 22 Desember 2007


Samua ini bukang for mo ba cari pokos-pokos (jimat). Ini cuma ekspedisi for mo cari torang pe Minahasa pe tuur deng mo cari torang pe jati diri sebagai Tou Minahasa - BANGSA MINAHASA, for mo cari torang pe kebanggaan sebagai
Tou Minahasa - BANGSA MINAHASA!

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Prabowo Ingin Putra Sulut Masuk Kabinet

Prabowo Ingin Putra Sulut Masuk Kabinet


Manado, KOMENTAR

Prabowo Subianto tidak ha-nya mengklaim sebagai putra Sulut. Namun mantan Pang-kostrad ini berjanji, akan meng-akomodir putra Sulut dalam kabinet menteri jika dirinya terpilih sebagai Presiden RI. Hal ini dilontarkannya di depan ratusan pedagang di Pasar Bersehati, Manado, Jumat (12/12) kemarin. "Mudah-mudahan ada warga Sulut yang menjadi menteri jika saya terpilih men-jadi presiden nanti. Insya Allah," ungkapnya.
Menariknya, Prabowo juga me-ngaku kalau kalah di pilpres mendatang, dirinya tidak perlu khawatir, sebab dia me-ngaku memiliki keahlian menjadi kusir bendi. "Kalau kalah di pilpres, saya bisa jadi kusir bendi. Saya tak perlu khawatir karena saya memili-ki keahlian menjadi kusir," tambah Prabowo.
Hal ini memang nampak saat bendi yang sudah disiapkan panitia di TKB, dipandu sendiri oleh Prabowo menuju Pasar Bersehati. Bahkan kusir yang sudah disiapkan hanya men-jadi tamu atau penumpang saja, sedangkan para penga-wal Prabowo ikut berlari di sekeliling bendi. Tak itu saja, ratusan warga di sekitar TKB-Pasar Bersehati mengaku ter-kagum-kagum dengan ke-trampilan pensiunan Letjen ini memandu kuda sendiri.
Sementara itu, ditanya soal peluang Partai Gerindra yang dirintisnya, Prabowo optimis akan meraih suara signifikan meski masih enggan berbicara tentang calon wakilnya nanti. "Saya optimis Partai Gerindra meraih suara signifikan. Un-tuk cawapres, masih jauh untuk dibicarakan, " ujarnya. Dalam dialog dengan para pe-dagang kemarin, Prabowo juga mengaku prihatin dengan ma-salah dan kondisi di pasar-pasar tradisional. Menurutnya ini menjadi tanggung jawab dari penguasa atau peme-rintah.
Bahkan tak segan-segan Prabowo mengatakan bahwa yang ingin menggusur peda-gang-pedagang pasar, berarti tidak memiliki hati dan otak. "Masalah-masalah pasar ke-banyakan adalah soal kebe-sihan dan penguasa atau pe-merintahlah yang harus ber-tanggung jawab. Kalau ada yang menggusur pedagang-pedagang pasar, berarti tidak punya hati dan tidak punya otak. Kalau perlu dilawan. Apakah itu walikota ataupun gubernur, mari kita bersatu untuk melawan jika perlu di-turunkan, " ujar Prabowo ber-api-api. (mon)

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi Bode Talumewo November 2008

Ekspedisi ke Kawangkoan 22 November 2008: Batu Lesar in Minaesa, tugu peringatan pendirian kampung Kawangkoan yang baru kase pindah dari situs Mawale di sabla utara Talikuran oleh Opo Sela (Pieter Liouw).

Ekspedisi ke Kawangkoan 22 November 2008: Batu Lesar in Minaesa, tugu peringatan pendirian kampung Kawangkoan yang baru kase pindah dari situs Mawale di sabla utara Talikuran oleh Opo Sela (Pieter Liouw).

Ekspedisi ke Kakas 22 November 2008: Kubur dari Kapala Balak Lalamentik.

Ekspedisi ke Kakas 22 November 2008: Kubur dari Majoor Johanis Ingkiriwang (Kepala Walak Kakas), Kapten Soldadu Tulungan Minahasa menghadapi Perang Jawa kong tangka tu Pangeran Diponegoro pada bulan Maret 1830.

Ekspedisi ke Kakas 22 November 2008: Kubur dari Majoor Johanis Ingkiriwang (Kepala Walak Kakas), Kapten Soldadu Tulungan Minahasa menghadapi Perang Jawa kong tangka tu Pangeran Diponegoro pada bulan Maret 1830.

Ekspedisi ke Kakas 22 November 2008: Kubur dari Majoor Johanis Ingkiriwang (Kepala Walak Kakas), Kapten Soldadu Tulungan Minahasa menghadapi Perang Jawa kong tangka tu Pangeran Diponegoro pada bulan Maret 1830.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kubur inlandscheleeraar Simon Tumbelaka di pekuburan umum Buyungon. Depe anak Dr. Roland Tumbelaka lulusan STOVIA, jadi doktor pertama dari Amurang yang kuliah di Belanda, kong jadi pendeta, Kerkbestuur Indische-Kerk, pendiri KGPM. Depe anak Ds. Simon Tumbelaka Jr. termasuk pendeta kedua dari Minahasa yang kuliah di Belanda.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kubur inlandscheleeraar Simon Tumbelaka di pekuburan umum Buyungon. Depe anak Dr. Roland Tumbelaka lulusan STOVIA, jadi doktor pertama dari Amurang yang kuliah di Belanda, kong jadi pendeta, Kerkbestuur Indische-Kerk, pendiri KGPM. Depe anak Ds. Simon Tumbelaka Jr. termasuk pendeta kedua dari Minahasa yang kuliah di Belanda.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kubur Tionghoa di Buyungon, latar tanjung Mobongo.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kubur Tionghoa di Buyungon

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kubur Tionghoa di Buyungon

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Kuala Ranoiapo.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Bode Talumewo di situs Cagar Budaya Opo Mamarimbing di Rumoong Bawah, pendiri/pemilik tanah kalakeran Kawangkoan-di-Bawah di seberang kuala Ranoiapo. Qta keturunan ke-12 dari dia.

Ekspedisi Amurang 17 November 2008: Bode Talumewo di situs Cagar Budaya Opo Mamarimbing di Rumoong Bawah, pendiri/pemilik tanah kalakeran Kawangkoan-di-Bawah di seberang kuala Ranoiapo. Qta keturunan ke-12 dari dia.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Bode deng Chan bafoto pa tonaas Daan Rarung (91 tahun), deng depe cucu-cucu.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Bode deng Chan bafoto pa tonaas Daan Rarung (91 tahun), salah seorang yang sempat menyaksikan Opo Wuri Muda waktu masih pranggang.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008:
Inilah kubur dari Soleman Paulus Wuri alias OPO WURI MUDA yang sengaja nyanda da kase tanda akang.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Kubur dari Leensji Wuri - kakak ketiga dari Opo Wuri Muda; berfoto bersama Fandy Wuri (ke-2 dari kiri) deng Chandra Rooroh.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Kubur Peres Niklaas Wuri - kakak kedua dari Opo Wuri Muda. Bode berfoto bersama Fandy Wuri, cece (keturunan ke-3) dari Peres Niklaas Wuri.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Kubur Peres Niklaas Wuri - kakak kedua dari Opo Wuri Muda.

Ekspedisi Opo Wuri Muda di Tumaratas 10 November 2008: Kubur Daniel Derek Wuri - kakak tertua dari Opo Wuri Muda

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 10 November 2008 : mandi di pancuran Pinares (mata aer Karema) deng Chan Rooroh.

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 10 November 2008: mandi di pancuran Pinares (mata aer Karema)

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam: mandi di pancuran Pinares (mata aer Karema)

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 10 November 2008
Chan da foto pa Bode deng Chalie

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam: Klar acara kong bafoto

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam: Klar acara kong bafoto

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam:
Klar acara bafoto bersama


Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam:
Deklarasi berdirinya Pinawetengan Muda, diskusi, dll
Kiri-kanan: Charlie S, Matulandi P.L. Supit (Sekjen Majelis Adat Minahasa/Brigade Manguni) deng depe anak nona, Fredy Wowor, Ivan

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan 09 November 2008 malam: di persimpangan jalan

Last day Steleng Matani (Markas Mawale Movement di Tomohon) 09 November 2008
Kiri-kanan: Kiki Tandayu, Fredy Wowor, Green Weol,
Christy Sondey, Chandra Rooroh, Chaly Samola

Last day Steleng Matani (Markas Mawale Movement di Tomohon) 09 November 2008
Kiri-kanan: Kiki Tandayu, Fredy Wowor, Green Weol, Bode, Chaly Samola, Christy Sondey

Last day Steleng Matani (Markas Mawale Movement di Tomohon) 09 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Torang kira ini tampa waruga Dotu Lengkong (Lengkong Wuaya) di selatan Treman - Kauditan, ternyata ada di depe sabla utara 06 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Chandra Rooroh deng Bode di Waruga Hukum Majoor Umboh (Kepala Walak Tonsea) di Treman - Kauditan 06 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Kaima Kauditan - Bode deng keris Dotu Sumampouw di Tareuman 05 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Kaima Kauditan - Bode deng keris Dotu Sumampouw di Tareuman 05 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Bode deng Om Agus Pungus di Kaima Kauditan 05 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Kompleks Waruga Kaima Kauditan 05 November 2008
Kiri-kanan berdiri: Bode, x, Fredy, Om Agus Pungus, x, Green, Kiki "Pinabetengan" Tandayu, Chan

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Kompleks Waruga Kaima Kauditan 05 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Waruga Xaverius Dotulong Kema 01 November 2008
Kiri-kanan: Green Weol, Bode, Fredy Wowor, Chandra Rooroh

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Waruga Xaverius Dotulong Kema 01 November 2008
Muka: Green Weol, Chan; blakang: Bode, Fredy


Ekspedisi ke Minahasa Utara - Batu Nona Kema 01 November 2008
Depe Batu Nona tapele muka (samantara badang totofore karna kaki rupa ada yang tarek dari dalam aer).

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Batu Nona Kema 01 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Batu Makalisung Tonsea 01 November 2008
Kiri-kanan: Chandra Rooroh, Greenhill Weol, Fredy Wowor, Bode

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Batu Makalisung Tonsea 01 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Batu Makalisung Tonsea 01 November 2008
Kiri-kanan: Fredy Wowor, Bode, Chandra Rooroh

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Makalisung 01 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Makalisung 01 November 2008

Ekspedisi ke Minahasa Utara - Waruga Treman 01 November 2008

Samua ini bukang for mo ba cari pokos-pokos (jimat). Ini cuma ekspedisi for mo cari torang pe Minahasa pe tuur deng mo cari torang pe jati diri sebagai Tou Minahasa - BANGSA MINAHASA, for mo cari torang pe kebanggaan sebagai Tou Minahasa - BANGSA MINAHASA!

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================