Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 27 Maret 2009

Galeri Foto Pribadi: Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Tomohon

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon tanggal 19 Maret 2009.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon tanggal 19 Maret 2009. Makan dulu di Heng Mien - Tinoor.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon. Tanggal 19 Maret 2009 di Kantor Camat Tomohon Tengah.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon. Tanggal 19 Maret 2009 di Kantor Camat Tomohon Tengah.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon. Tanggal 19 Maret 2009 di Kantor Camat Tomohon Timur.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon. Tanggal 19 Maret 2009 di Kantor Camat Tomohon Selatan.

Penelitian Balai Kajian Sejarah Sulut di Kota Tomohon. Tanggal 19 Maret 2009 di Kantor Camat Tomohon Selatan.

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi Kawangkoan 21 Maret 2009

Batu Tumotowa I Kawangkoan tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa I Kawangkoan tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa I Kawangkoan tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa II Kawangkoan (1831) tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa II Kawangkoan (1831) tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa II Kawangkoan (1831) tanggal 21 Maret 2009.

Batu Tumotowa II Kawangkoan (1831) tanggal 21 Maret 2009.

Waruga Rintjambene (istri Opo Mamarimbing II) di Kawangkoan tanggal 21 Maret 2009.

Om Buang Suak - Sendangan.

Om Buang Suak - Sendangan.

'Puser in tana' Minahasa' 21 Maret 2009.

'Puser in tana' Minahasa' 21 Maret 2009.

'Puser in tana' Minahasa' 21 Maret 2009.

'Puser in tana' Minahasa' 21 Maret 2009.

'Puser in tana' Minahasa' 21 Maret 2009.

Pinabetengan 21 Maret 2009.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Bulan Maret dalam Sejarah Minahasa


Tgl Tahun Peristiwa
1 1958 Presiden Republik Cina-Taipei yang berkedudukan di pulau Taiwan yaitu Jenderal Chiang Kai Shek pernah merencanakan untuk mengirimkan 1 resimen marinir dan 1 skuadron pesawat tempur untuk merebut Morotai bersama² Permesta (PRRI), namun Menteri Luar Negeri Republik Cina (Taiwan) Yen Kung Chau menentang gagasan itu. Cina Daratan (atau RRC Komunis) dikhawatirkan akan ikut serta membantu Pemerintah Pusat di Jakarta dan memiliki alasan untuk mengintervensi Taiwan. Pihak Taiwan telah mengirimkan bantuan berupa sejumlah perwira menengah untuk melatih pasukan Permesta, persenjataan dan dua squadron pesawat tempur ke Minahasa untuk Angkatan Udara Revolusioner atau AUREV PRRI/Permesta. Bantuan Cina Taipei (Taiwan) kepada Permesta mengakibatkan pemerintah Indonesia mengambil tindakan terhadap WNI pro Kuomintang (WNI Keturunan Cina). Sekolah², surat² kabar dan beberapa perusahaan Cina ditertibkan. Tokoh² Cina yang pro Kuomintang ditahan, dicurigai mengadakan kegiatan subversif.
2 1957 Gerakan Permesta atau Perjuangan Semesta resmi berdiri dengan Proklamasi Permesta yang dikumandangkan dari Makassar.
2 1967 Mayjen. Hein Victor Worang dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Utara berdasarkan SK Presiden No. UP 6/1/28-212 tanggal 23 Februari 1972. Jabatan gubernur dijalankan hingga tanggal 6 Juni 1978 dan digantikan oleh Brigjen Welly Lasut G.A. Pada masa kepemimpinan Gubernur H.v. Worang, berakhirlah suatu psychose ketakutan yang merupakan ekor dari masa pergolakan Permesta di wilayah ini.
3 2001 Korps Pembangunan Sulut/KPPS sebagai Korpsnya Permesta didirikan, dalam apel HUT Permesta di Lapangan Sario tanggal 2 Maret, dengan Sekretaris Umumnya adalah Johan Piet Sompie.
4
-
5 2002 Pengurus DPP Front Pembangunan Semesta Manguni (FPSM) dikukuhkan Pucuk Pimpinan Permesta Tonaas Wangko Ventje Sumual di Malumbo, salah satu bekas lokasi markas Permesta di desa Tounelet kecamatan Langowan. Sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusatnya adalah Johny J. Saerang (putra Bupati KDM Permesta/Komandan Brigade Manguni masa Permesta Laurens Saerang) dan Pdt. S. Lumingkewas, STh.
6
-
7
-
8
-
9
-
10 1960 Seorang Perwira AURI, Letnan Udara II Daniel Alexander Maukar (alias Daantje, alias Danny), menembaki kompleks tangki minyak BPM di Tanjung Priok, Istana Merdeka dan Istana Bogor dengan pesawat jet MIG-17 yang hanya dilengkapi kanon 23mm pada siang hari sekitar pukul 11.30. Kemudian ia mendaratkan pesawatnya di daerah persawahan Kadungoro, Leles (Garut, Jawa Barat) - rencana penyelamatan dirinya akan dibantu oleh anggota DI/TII yang bergerilya di daerah itu (DI/TII saat itu telah masuk dalah negara-bagian RPI) - namun segera tertangkap oleh TNI. Maksud Danny Maukar adalah untuk memperingatkan Soekarno yang sudah mulai "main mata" dengan PKI, serta menghendaki agar Pemerintah Pusat mau berunding dengan Permesta di Sulawesi. Rencana ini sebenarnya direncanakan untuk dilakukan pada tanggal 2 Maret 1960 sebagai hari peringatan Proklamasi Permesta, tapi gagal, juga rencana keesokan harinya tanggal 3 Maret, namun gagal lagi. Semua gerakan ini dilakukan oleh seluruh pejuang Permesta Sulut yang berada di Jakarta dengan sandi "Manguni" yang dikomandoi Ventje Sumual bersama² Sam Karundeng dan Danny Maukar.
11
-
12 1907 Gustaaf Adolf Maengkom atau Utu’ lahir di Tondano. Ia sempat studi di RHS (Sekolah Hukum) 1929-1933 Batavia, namun tidak tamat karena banyak ribut dengan dosen-dosen Belandanya. Ia turut mendirikan Persatuan Pemuda Maesa (JVM). Ia menjadi anggota Laskar KRIS di Yogya dengan pangkat Mayor TNI. Kemudian disusupkan ke Minahasa lalu mendirikan Pemuda KRIS. Ia pernah dipenjarakan NICA gara-gara menerbitkan koran Gelora Maesa. Walaupun ia bukan sarjana hukum namun pernah menjadi hakim Pengadilan Negeri di Bali dan Makassar 1950-1957. Kemudian menjadi Menteri Kehakiman RI dalam Kabinet Djuanda tanggal 9 April 1957-10 Juli 1959.
12 1907 Tanggal 12 Maret 1907 diadakan penetapan batas antara Minahasa-Bolaang Mongondow dengan menetapkan daerah kolonisasi Tompaso Baru menjadi milik Minahasa. Daerah kolonisasi Tompaso Baru sejak tahun 1907 tersebut masuk ke dalam Minahasa berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia-Belanda (Staatdblast) No. 30 tanggal 12 September 1907. Kolonisasi ini terletak di antara muara kuala Poigar, gunung Muntoi dan Danau Moat Modoinding. Hingga bulan Maret 1907, daerah ini termasuk daerah Kerajaan Bolaang Mongondow dan dijadikan transmigrasi lokal pada masa itu. Namun, ternyata berdasarkan mitos dan legenda Malesung, Toar-Lumimuut pernah menduduki daerah Wulur Mahatus dan Watu Nietakan di Tompaso Baru sehingga ketika diadakan penetapan batas pada tanggal 12 Maret 1907 daerah ini ditetapkan menjadi milik Minahasa.
13 1919 Mayjen Hein Victor Worang alias Kembi lahir di Tountalete–Tonsea. Tahun 1949 ia memimpin batalyon sendiri berpangkat Mayor. Bulan Mei 1950 membantu Batalyon 3 Mei. Kemudian Batalyon Worang berangkat ke Ambon untuk menumpas gerakan Republik Maluku Selatan. Ia menjadi Gubenur Sulawesi Utara. Merupakan orang Minahasa pertama yang berpangkat Mayjen dalam TNI.
14
-
15
-
16
-
17 1851 Penginjil dan pendidik Ds. Nicolaas Graafland datang di pos pekabaran injil Sonder. Di Sonder ia membuka Sekolah Pendidikan Guru bernama Kweekschool voor Onderwijzer. Ia pindah ke Tanawangko pada 1854 akibat wabah penyakit yang menyerang Sonder. Ia bekerja di Tanawangko hingga tahun 1883. Setelah menyelesaikan tugasnya di Sekolah Pendidikan Guru Tanawangko pada tahun 1883, Graafland dipercayakan menjabat sebagai Inspektur Pembantu Pemerintah untuk sekolah-sekolah pribumi di Ambon dan Tondano selama 12 tahun hingga 1895. Domeni Graafland meninggal di Depok-Jawa Barat tahun 1889 dalam usia 71 tahun.
18 1847 Tanggal 17 Maret 1847 Andreas Bernadoes Kalengkongan sebagai pemilik tanah luas di Manado menjualnya seharga 750 gulden dan menjadi tanah kalakeran Distrik Langowan di Manado. A.B. Kalengkongan menjadi ambtenar sejak 1848, lalu menjabat Hoofd Jaksa atau Kepala Jaksa Manado tahun 1891, Kepala Walak Likupang dan di tahun 1896 menjadi Ketua Komisi Adat Kebiasaan Minahasa.
19
-
20 1968 Danny A. Maukar, yang menembaki Istana Presiden di Jakarta tanggal 9 Maret 1960, resmi dilepaskan dari hukuman mati atas permintaan grasi dari KSAU Oemar Dhani dan pengacaranya Hadeli Hasibuan kepada Presiden Soekarno serta kemudian kepada Presiden Soeharto
21
-
22 1959 Tanggal 21 Maret 1959 sebuah universitas Sulawesi Utara dan Tengah telah dibuka di Manado (IKIP Manado) dengan dukungan Kodam XIII/Merdeka, dan diperkirakan banyak tentara muda Permesta akan diterima sebagai mahasiswa di perguruan itu.
23
-
24 1960 Salah satu penasehat politik Waperdam PRRI Kolonel Joop Warouw selaku Kepala Pemerintahan Sipil PRRI di Sulawesi, Prof.Mr. GMA Inkiriwang yang adalah Ketua Parlemen PRRI dan Menteri Kehakiman, ditahan Batalyon 3/Brigade 999 pimpinan Mayor Hans Karua. Sejumlah Menteri Kabinet PRRI/Permesta juga telah ditangkap (Ir. Herling Laoh/mantan menteri Pekerjaan Umum RI, Wilhem Pesik, Otto Rondonuwu, dll - walau akhirnya dibebaskan kembali).
25
-
26 1878 Mayoor Alexander Hendrik Daniel Supit lahir. Ia menikah dengan Wulankajes Rachel Ratulangie, yaitu kakak tertua dari Dr. Sam Ratulangi. Kemudian A.H.D. Supit menjadi anggota Minahasaraad yang selalu dipilih dari distrik pemilihan Tondano-Touliang dan Toulour serta Distrik Tonsea sejak tahun 1919 hingga Jepang menjajah tahun 1942.
27
-
27 1960 Sebuah gerakan yang dilakukan oleh beberapa anggota Pusat Kaveleri (a.l. Letnan Togas) di Bandung diadakan hari ini dengan bermaksud untuk memaksa Pemerintah Pusat agar mengadakan perundingan dengan pihak Permesta di Sulawesi.
28 2002 Tanggal 27 Maret 2002 bertempat di Kasuang Tomohon, Deklarasi Kasuang ditandatangani oleh sedikitnya 9 organisasi bernuansa Permesta untuk kebulatan tekad untuk mempersatukan organisasi² bernuansa Permesta menjadi satu wadah dalam Forum Komunikasi Permesta. Organisasi tersebut antara lain adalah Ikaselanpe Sulut, Korps Pembangunan Permesta Sulut/KPPS, Yayasan Permesta Manguni, Front Pembangunan Semesta Manguni, Generasi Muda Permesta, Laskar Rakyat Republik Indonesia Sulut/LRRI Sulut, Generasi Penerus Perjuangan (GPP) Permesta. Sebagai Ketuanya adalah Anthon Tenges, dan Sekretaris adalah Pdt. Renata Ticonuwu, S.Th.
29
-
30
-
31
-


Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi dan perjalanan baru-baru ini

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan tanggal 21 Februari 2009.

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan tanggal 21 Februari 2009.

Ekspedisi ke Tombatu 21 Februari 2009: Tempat persinggahan dari Opo Siouw Kurur di Gunung Potong antara Tombatu-Ranoketang.
Konon yang punya mata terang, dapat melihat sejumlah mustika yang berada di lubang belakang ini.

20 Februari 2009: a hidden treasures of Minahasa: "emas putih".
Bank of Switzerlan, Platinium 99,99 %.
Masing-masing dilengkapi kotak penutup dengan sebuah sertifikat keaslian terbuat dari lempengan logam

Ekspedisi ke kuala Kalasey tanggal 20 Februari 2009. Di tempat para dotu-dotu Bantik bersemedi/mandi kabal. Bersama om Bara', Bonny M., Rykers M, dll.


17 Februari 2009 di Jurusan Ilmu Sejarah Fak. Sastra Unsrat.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Om Sius Pantouw, penari kabasaran.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Santi penari kabasaran milik om Sius Pantouw.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Di rumah penari kabasaran, Sius Pantouw bersama Rykers Marvin & Clief S.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Suku-Bangsa Minahasa

Bangsa Minahasa terdiri dari empat suku/etnis/sub-etnis besar sebagai etnis utama, yaitu
- Tountemboan,
- Tombulu,
- Toulour/Tondano,
- Tonsea.

Kemudian bnergabung suku-suku yang berdiam di selatan Minahasa seperti:
- Tonsawang,
- Ratahan-Pasan (Pasan Wangko),
- Ponosakan.
Terakhir suku Bantik sebagai suku pendatang dari Sulawesi Tengah.
Pada saat ini, etnis Babontehu diterima sebagai suku/sub-etnis Minahasa bersama-sama dengan orang-orang Borgo.


Sub-etnis Tombulu berpusat di Tomohon yang mendiami daerah Kota Tomohon, kecamatan Tombariri, kecamatan Pineleng dan kecamatan Tombulu, kecamatan Wori, Likupang Barat dan Kota Manado. Sub-etnis merupakan pakasaan Tombulu yang memiliki delapan walak, yaitu Tomohon/Tou Muung, Sarongsong, Tombariri, Kakaskasen, Ares, Kalawat Atas, Kalawat Wawa (Klabat di Bawah) di Paniki, Likupang.

Sub-etnis Tountemboan berkedudukan di Minahasa bagian Selatan yang mendiami daerah Langowan, Tompaso, Kawangkoan, Sonder, Tareran, Tumpaan, Amurang, dan daerah di sepanjang kuala Ranoyapo yaitu di daerah Motoling, Kumelembuai, Ranoyapo, Tompaso Baru, Modoinding, Tenga dan Sinonsayang. Suku ini berasal dari Pakasaan Tompakewa yang terdiri dari walak Tompaso, Langowan, Tombasian, Rumoong, Tongkimbut atas atau Kawangkoan dan Tongkimbut bawah atau Sonder.

Sub-etnis Tondano atau Toulour, mendiami daerah sekeliling Danau Tondano sampai di pantai Timur Minahasa (Tondano pante) yaitu daerah Tondano, Kombi, Eris, Lembean Timur, Kakas, Remboken. Pakasaan Toulour terbagi atas dua walak yaitu Tondano Toulimambot di bagian barat dan Tondano Touliang di bagian barat.

Sub-etnis Tonsea, berada di Minahasa bagian Utara yang dahulu berada di bawah walak Tonsea. Daerah suku ini meliputi daerah Airmadidi, Kauditan, Kema, Bitung, Tatelu, Talawaan, Likupang Timur.
Sub-etnis Tonsawang, berada di daerah administratif kecamatan Tombatu dan Touluaan. Leluhur dari puak ini datang dari pulau kecil Mayu dan Tafure di selat Maluku yang mendarat di Atep (Tondano pante) kemudian beralih ke Tompaso kemudian beralih ke tempat sekarang. Mereka menyebut sub-etnisnya sebagai orang Toundano.

Sub-etnis Ratahan, berada di sekitar kota Ratahan. Sub-etnis Ratahan atau Pasan, atau Pasan-Ratahan atau disebut juga Bentenan. Sub-etnis Ratahan berada di kampung-kampung Ratahan/Tosuraya, Wioi, Wiau, Wongkai, Rasi, Molompar, Wawali, Minanga dan Bentenan, sub-etnis Pasan berada di kampung Towuntu, Liwutung, Tolambukan dan Watulinei.

Sub-etnis Ponosakan berada di kecamatan Belang dan kecamatan Ratatotok yaitu di kampung Belang, Basaan, Ratatotok dan Tumbak serta sebagian kampung Watuliney dan Tababo. Suku ini merupakan satu-satunya sub-etnis di Minahasa yang beragama Islam.

Sub-etnis Bantik berada di daerah sekitar Manado yaitu di barat daya Manado seperti Malalayang dan Kalasei dan sebelah utara Manado seperti Buha, Bengkol, Talawaan Bantik, Bailang, Molas, Meras serta Tanamon di kecamatan Sinonsayang Minsel. Suku ini berlainan sekali bahasa, adat kebiasaan dan roman muka dari suku-suku lain di Minahasa. Suku ini berasal dari Sulawesi Tengah, kemudian bermukim di Bolaang Mongondow. Kemudian mereka datang di Minahasa sebagai tentara bantuan Bolmong untuk memerangi suku-suku Minahasa. Ketika tentara Bolmong dikalahkan di Maadon, Lilang (Kema) maka suku ini menetap di sekitar teluk Manado. Sampai tahun 1850 mereka diam-diam membayar upeti kepada raja Bolmong. Mereka diejek sebagai budak-budak Bolmong.

Sub-etnis Babontehu berada di kepulauan sebelah barat laut Minahasa. Dahulu sub-etnis ini berada di bawah satu kerajaan tersendiri bernama Kerajaan Manado yang berpusat di pulau Manado tua. Orang Babontehu terkenal sebagai pelaut yang ulung. Kepala mereka disebut kolano (raja). Karena dikalahkan Kerajaan Bolaang Mongondow, mereka terusir dari sana dan menetap di kepulauan Sangihe.

Ada juga beberapa kelompok kecil yang telah lama berasimilasi dengan orang Minahasa sehingga mereka dianggap sebagai bagian dari Minahasa. Orang Borgo dulunya adalah serdadu sipil masa VOC dan Hindia Belanda, merupakan campuran orang Eropa, Afrika Selatan, Asia dan lain-lain dengan Minahasa. Orang Jawa Tondano (Jaton) yang menetap di timur laut Tondano merupakan campuran dari bangsa Jawa pengikut Pangeran Diponegoro dan Kyai Modjo yang kawin dengan gadis-gadis Minahasa.


Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Jumat, 13 Maret 2009

Panitia HUT ke-52 PERMESTA

Inilah Panitia HUT ke-52 Permesta yang nyanda beres (hik..hik..hik.., qta Wakil Sekretaris Panitia), akhirnya dihandel ulang oleh tua2 (Garda Inti) Permesta ...

PANITIA HUT KE-52 PERMESTA


PELINDUNG / PENASEHAT : -
Ny. SYENNY SMITS – WATULANGKOUW, S.Si
PROF. DR. A.E. SINOLUNGAN
Drs. JOHAN A. KAPOH
Drs. NICO H.J. LUMENON
Ny. RIA PIJOH – MONGULA
FREDDY MALONDA

PENANGGUNG JAWAB :
PENGURUS GARDA INTI PERMESTA
WILSON BUJUNG (KETUA )
PHILL M. SULU ( SEKRETARIS )

PANITIA PELAKSANA :
K E T U A : JAMES RUNTUWENE, S.Psi
WAKIL KETUA : - RIEL LOMPOLIUW, S.Sos
- Drs. BOAZ WILAR
Drs. RALPHY LALOAN, MSi
CHREST TULENAN
JEFRY MAMESAH
JOHANIS LENGKONG, STh
ARTHUR NGANTUNG, SH
LILI RUMPESAK

S E K R E T A R I S : Ir. JAMES N. MANDAGI
WAKIL SEKRETARIS : - BODEWYN TALUMEWO
BAMBANG RENDY
MAIKEL PANDEIROTH
JERRY TAMBUWUN, SH
ROMEL PELEALU
MAX TENEMAWIRA

B EN D A H A R A : ERWIN SADERAC PIOH
: - ROBERT TUWAIDAN
- CHRIST TULENAN
JOB E. TIWOW
RECKY PAAT, SH

ANGGOTA – ANGGOTA : - ROMI PELEALU
JODI MALONDA


===========================================================
Nomor : 11/PANPEL PERMESTA/MDO/I/2009 Manado, 30 Januari 2009
Lamp. : 1 (satu) Berkas
Perihal : Permohonan Bantuan


Kepada Yth.
BAPAK BUPATI MINAHASA UTARA
DI –
T E M P A T .-

Dengan Hormat ,
Bersama ini kami Panitia Pelaksana Hari Ulang Tahun (HUT) Permesta akan melaksanakan serangkaian kegiatan acara :

Dialog Interaktif tentang Permesta dalam NKRI & Peranannya pada masa kini.
Hari Senin 09 Pebruari 2009, Tempat TV 5 Dimensi Tomohon
Hari Senin 09 Pebruari 2009, Tempat Radio Sion Tomohon

Seminar tentang Permesta dan Perjuangannya
Hari Sabtu, 21 Pebruari 2009, Tempat Ruang Mapaluse Kantor Gubernur Manado.

Reuni Tokoh-Tokoh Permesta dan Para Pelaku
Hari Senin 02 Maret 2009, Tempat Ruang Mapalus Kantor Gubernur Manado.

Untuk itu kami Panitia Pelaksana bermohon kepada Bapak Gubernur Sulawesi Utara agar kiranya dapat membantu terlaksananya acara ini.
Demikian permohonan kerjasama kami, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Hormat Kami ,
K e t u a , Sekretaris ,


JAMES RUNTUWENE, S.Psi Ir. JAMES N. MANDAGI

========================================================

PROPOSAL
HARI ULANG TAHUN (HUT) KE – 52 PERMESTA
02 MARET 2009


PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Setengah abad silam telah meletus pergolakan politik nasional yang memuncak dalam wujut perang saudara yang boleh dibilang secara fisik terbesar sepanjang sejarah Indonesia moderen, dalam sejarah resmi disebut Permesta. Apa sebenarnya yang terjadi ? apa yang dituntut mereka ? ternyata tuntutan mereka tidak lain adalah kebenaran, dan kesejahteraan untuk kebutuhan yang hakiki masyarakat.
Permesta menuntut pembangunan yang konkrit dan merata untuk kesejahteraan rakyat sampai di semua pelosok daerah, dan demi tuntutan dimaksud dibutuhkan sejumlah prasyarat untuk sistim politik serta tatanegara yang lebih mampu menjamin mekanisme pembangunan, sehingga diperlukan demokratisasi yang didalamnya otonomisasi daerah untuk menghalau setiap gejala sentralisme politik dan pemerintahan.
Pada tatanan parlemen nasional harus ada utusan / perwakilan dari masing-masing daerah serta segera menyusun konsep pembangunan menyeluruh meliputi semua aspek, yang feasible, terukur dan menetapkan skala proritas yang strategis agar menjadi tumpuan bagi tahapan-tahapan pembangunan yang berkesinambungan sehingga hal ini dinamai dengan Perjuangan Semesta (PERMESTA).
Pembangunan semesta bukan saja hanya untuk pejuang yang mencetus tuntutannya akan tetapi bagi seluruh bangsa Indonesia sari Sabang sampai Merauke. Dan kalau kita melihat sampai saat ini nyata dalam segala bidang, dan disebut Indonesia dalam perjuangan mewujutkan pembangunan semesta atau Indonesia dalam Permesta.
Tahun 1957 oleh Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Pemerintahan Daerah yang mengarah pada otonomisasi. Pada tahun tersebut juga diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan.
Pada tahun 1958 diterbitkan Undang-Undang No. 80/1958 untuk mendirikan Dewan Perancang Pembangunan Nasional untuk menetapkan program pembangunan yang dinamai Pembangunan Semesta, berdasarkan pada hasil-hasil Munas dan Munap. Pelaksanaan Pembangunan Semesta dicanangkan oleh Presiden RI Sukarno dan meresmikannya sebagai hari pembangunan semesta.

b. Maksud Dan Tujuan

1. Maksud
Untuk membangun keterpaduan langkah dan tindakan antara Tokoh/Pelaku Permesta terhadap Generasi Penerus terhadap cita-cita permesta serta menggali nilai – nilai pembangunan semesta bagi kesejateraan mencapai masyarakat adil dan makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Tujuan
- Mendapatkan satu pemahaman antara Tokoh/Pelaku Permesta & Generasi Muda masa kini terhadap arti dari perjuangan permesta.
- Memberikan landasan yang benar terhadap perjuangan permesta

C. Hasil Yang Diharapkan
1. Tumbuh kesadaran Generasi Muda dalam menunjang program pemerintah Pusat & Daerah dalam pembangunan masyarakat.
2. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan didaerah.
3. Terciptanya kesinambungan antara Pelaku & Generasi Muda

KEGIATAN PENYELENGGARAAN
1. Waktu dan Tempat
Penyelenggaraan Acara HUT Permesta 02 Maret 2009 akan melaksanakan serangkaian kegiatan acara :

Dialog Interaktif tentang Permesta dalam NKRI & Peranannya pada masa kini.
Hari Senin 09 Pebruari 2009, Tempat TV 5 Dimensi Tomohon
Hari Senin 09 Pebruari 2009, Tempat Radio Sion Tomohon

Seminar tentang Permesta dan Perjuangannya
Hari Sabtu, 21 Pebruari 2009, Tempat Ruang Mapaluse Kantor Gubernur Manado.

Temu Tokoh-Tokoh Permesta dan Para Pelaku
Hari Senin 02 Maret 2009, Tempat Ruang Mapalus Kantor Gubernur Manado.
2. Peserta
Peserta untuk ketiga acara ini meliputi :
a. Pengurus/Pimpinan Organisasi /LSM yang ada kaitan dengan Permesta Propinsi Sulawesi Utara & yang ada di luar daerah.
b. Pengurus/Pimpinan Orkesmas / LSM Propinsi Sulawesi Utara.
c. Jumlah Peserta :
- Seminar : 250 Orang
- Temu Tokoh-Tokoh Permesta dan Para Pelaku : 1000 Orang
3. Materi
Dialog Interaktif tentang Permesta dalam NKRI & Peranannya pada masa kini.
Seminar tentang Permesta dan Perjuangannya
Temu Tokoh-Tokoh Permesta dan Para Pelaku


PENCERAMAH / NARA SUMBER
2. Tokoh / Pelaku Permesta
3. Tokoh / Pelaku Permesta dari Unsur Perguruan Tinggi

ORGANISASI PENYELENGGARA
1. Penanggung jawab Pengurus GARDA INTI PERMESTA
- WILSON BUJUNG (KETUA )
- PHILL M. SULU ( SEKRETARIS )
Ketua Panitia JAMES RUNTUWENE, S.Psi
Sekretaris Penyelenggara Ir. JAMES N. MANDAGI
Bendahara Penyelenggara ERWIN SADERAC PIOH
Anggota Penyelenggara

TATA TERTIB
Selama berlangsungnya acara Seminar agar memperhatikan Hal-hal sbb :
4. Hadir 15 (lima belas) menit sebelum acara dimulai
5. Mengisi/menandatangani daftar hadir
6. Selama mengikuti kegiatan peserta wajib berpakaian rapih.

BIAYA PENYELENGGARAAN
Pembiayaan penyelenggaraan ketiga acara kegiatan ini yakni :
Mengharapkan Bantuan dari Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Utara Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota se Sulawesi Utara
Bantuan lainnya yang tidak mengikat

PENUTUP
Demikian proposal panduan penyelenggaraan ini disusun untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan HUT Ke-52 Permesta 02 Maret 2009.

Manado , 30 Januari 2009

Hormat Kami ,
PANITIA PELAKSANA H. U. T. Ke – 52 PERMESTA ,
K E T U A SEKRETARIS ,


JAMES RUNTUWENE, S.Psi Ir. JAMES. N. MANDAGI

MENGETAHUI :
PENGURUS PUSAT GARDA INTI PERMESTA ,



WILSON H. BUJUNG, BSc
Ketua Umum

Galeri Foto Minahasa: Letkol. KNIL dr. J.A.J. Kawilarang

Letkol. KNIL dr. J.A.J. Kawilarang
Satu-satunya orang Minahasa yang jadi Letkol KNIL (biar le cuma titulair),
om dari Alex Kawilarang - Panglima Besar Permesta

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Minahasa: Tokoh Katolik di Minahasa - Mgr. N.M. Verhoeven

Mgr. N.M. Verhoeven

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Minahasa: Sersan KNIL Jesajas Pongoh

Sersan KNIL 1e Klas Jesajas Pongoh.
Anggota Marsose KNIL di Aceh. Berhasil memberantas Perang Aceh dengan membunuh seorang tokoh penting perjuangan tersebut.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Minahasa: 250 Tahun Kontrak Persahabatan Minahasa-Belanda 1679-1929 di Waruga Sahiri Supit

Perayaan 250 Tahun Kontrak Persahabatan Minahasa-Belanda 10 Januari 1679 - 10 Januari 1929 di Waruga Sahiri Supit di Woloan - Tomohon. (Lain menyebut foto ini baru diambil tanggal 10 Januari 1930).

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Minahasa: Dua pucuk pimpinan Permesta

Dua tokoh Permesta ...
sama2 jago Permesta ...
mar baku nda sejalan karena Permesta ...

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Galeri Foto Minahasa: Presiden Soekarno hadir pada HUT GMIM ke-23 tahun 1957

Presiden Soekarno menghadiri Perayaan HUT GMIM ke-23 di Gereja Sion Tomohon tanggal 30 September 1957, di tengah-tengah situasi yang memanas, sebelum pecah perang saudara Pergolakan Permesta 1958.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Bulan Februari dalam Sejarah Minahasa

Tgl Tahun Peristiwa
1 1843 Penginjil Ds. Nicolaus Philipp Wilken memulaikan karyanya di pos penginjilan Tomohon. Sebelumnya sudah 3 bulan bekerja di Tanawangko lalu mengisi lowongan di Tomohon bulan April 1843. Ia mendapati keadaan menyedihkan sesudah 2 tahun Ds. Adam Mattern meninggal, yaitu hanya tersisa 8 orang Kristen dan lainnya sudah kembali ke agama suku. Ia mencatat bahwa pada hari-hari pertama, empat anak masuk sekolah secara tetap, sementara pengunjung kebaktian di gereja sebagai pendengar 4-8 orang. Wilken menaruh minat besar pada pendidikan di sekolah-sekolah, meneruskan upaya Mattern. Masa itu, memang penduduk Tomohon sangat berminat pada pendidikan. Tapi tak tertarik mendengarkan injil, apalagi karena sikap Kepala Walak Mayoor Mangangantung. Perubahan besar terjadi setelah seorang walian bersama-sama 20 warga lain masuk Kristen.
2
-
3 1722 Hukum Mayoor Paat, seorang tokoh tritunggal Minahasa yang dijuluki Kolano dipecat hari ini sebagai perantara Minahasa dengan Belanda bergelar Hukum Mayoor Kepala. Jabatan ini dipegangnya sejak tahun 1689. Dengan demikian ia dikembalikan ke statusnya semula sebagai Hukum Mayoor Walak Tomohon dari tahun 1680 hingga meninggal tahun 1725.
3 1914 Fransiscus Walandouw lahir. Frans Walandouw menjadi Walikota Manado antara tanggal 1 Maret 1960 hingga 15 Juni 1965. Mantan Hukum Kedua Tombariri.
4 1955 Yayasan Kepala Minahasa berdiri. Pada bulan Januari para petani di Sulut mengambil alih kantor dan fasilitas Yayasan Kopra di Manado yang dikelola oleh Kementrian Perekonomian, dan mendirikan Yayasan Kelapa Minahasa. Kegiatan ini mendapat sokongan penuh dari pimpinan militer setempat. Mutu kopra di Minahasa yang jauh lebih tinggi dari pada mutu kopra Jawa dihargai lebih rendah oleh Yayasan Kopra. Selain itu, karena kekurangan dana, Yayasan Kopra membayar para petani dengan bon, yang menurut perjanjian akan ditebus dengan uang yang sesuai jumlahnya. Tetapi pelunasan itu tidak kunjung dilaksanakan, sehingga sejumlah petani terpaksa memperjualbelikan bon-bon (kupon-kupon) tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5
-
6 1914 Apelles Jozias Supit (Pelie) lahir. Ia menjadi Ketua JV Maesa (Jong Maesa/Pemuda Maesa) pertama dalam periode jabatan 1934-1935. Kemudian pada masa Gubernur HV Worang, menjadi Gubernur Muda Sulawesi Utara (setara jabatan Wakil Gubernur).
7
-
8 1845 Gempa bumi hebat melanda tanah Minahasa yang berlangsung selama 9 hari berturut-turut.Rumah-rumah besar dan bertiang tinggi tersebut tidak tahan gempa bumi tersebut. Sejumlah kampung bergeser tempat tinggalnya (terutama di daerah Walak Tomohon, Sarongsong, Tombariri dan Kakaskasen) dari lokasi awal dengan membuat rumah-rumah yang diperkecil dan diperkuat. Pembangunan rumah-rumah kecil ini atas anjuran pemerintah Hindia-Belanda serta para zendeling (misionaris). Rumah-rumah panggung inilah yang dikenal sekarang sebagai rumah adat Minahasa yang mempunyai dua tangga di depan.
9
-
10
-
11 1909 Jan Piet Mongula lahir. Ia menjadi Walikota Manado dari tanggal 29 September 1958 hingga 1 Maret 1960. Kemudian menjadi Kepala Daerah Minahasa (Bupati), sebagai penjabat 1 bulan antara 17 Desember 1949 – 20 Januari 1950, kemudian periode kedua antara 15 Desember 1953 – 9 Juni 1954, dan periode ketiga antara 21 Juni 1965 – 12 April 1966. Ia dicurigai sebagai seorang yang beraliran kiri oleh Permesta.
11 1949 Mayjen TNI Glenny Kairupan lahir. Pria asal Remboken ini adalah seorang Perwira Tinggi ABRI/TNI-AD berpangkat Mayjen TNI. Glen Kairupan bertugas di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) 2004. Tokoh Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), sebagai Ketua Presidium KKK hingga Februari 2004.
11 1961 Dalam periode waktu antara tanggal 11 sampai 15 Februari 1961, ada 11.343 orang dari komando Angkatan Perang Permesta, yaitu seluruh Brigade Manguni dibawah komando Kepala Daerah Minahasa Permesta Letkol Laurens F. Saerang, anggota Pasukan Wanita Permesta (PWP) dan orang² dari lima pangkalan gerilya di Langowan-Kakas, dibawah pimpinan Laurens F. Saerang, menyerahkan diri kepada Pemerintah Republik Indonesia. Mereka diterima dalam suatu upacara resmi pada tanggal 15 Februari 1961 oleh Wakil KSAD TNI Brigjen Ahmad Yani. Laporan terakhir menyatakan, ada 6.000 pasukan, 2.000 pengikut, serta 1.003 senjata diserahkan pada saat itu.
12 1961 Pertemuan di desa Malenos diadakan antara Broer Tumbelaka dengan perwira Permesta seperti Kolonel Yus Somba, Kolonel Lendy Tumbelaka, dan Letkol tituler Abe Mantiri. Broer mendesak agar suatu persetujuan akhir diputuskan dengan cepat. Sebelumnya, Broer menulis sebuah surat yang panjang kepada D.J. Somba yang mendesak agar suatu persetujuan akhir diputuskan dengan cepat.
12 1984 IKASELANPE atau Ikatan Persaudaraan Alumni Sekolah Lanjutan Peralihan Permesta didirikan sebagai suatu kerukunan keluarga bekas/alumni sekolah peralihan Permesta dengan ketuanya Benny Tengker. Dikemudian hari, yaitu pada awal millenium III, IKASELANPE ini berubah namanya menjadi Ikatan Persaudaraan Alumni Pejuang Permesta. Para Pengurus Pembinanya antara lain Letjen TNI (Purn) Herman Bernhard Leopold Mantiri, mantan Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI dan bekas Dubes RI di Singapura.
13
-
14 1909 Hein Constantijn Mantiri lahir. Pamongpraja lulus OSVIA. Setelah menjadi Hukum Kedua di Amurang-Tenga 1942, tahun 1945 menjadi Hukum Besar di Tonsea. Lalu jadi partikulir setelah ditahan NICA. Tahun 1950 diangkat menjadi patih diperbantukan sebagai Hukum Besar Tonsea hingga 1953 ketika menjadi patih kantor KDM. Ia menjadi Kepala Daerah Minahasa (Bupati) yang ke-7 menggantikan H.R. Ticoalu antara tanggal 6 Agustus 1953 hingga 15 Desember 1953 sebagai wakil dari Gubernur, karena seorang pejabat Kepala Daerah Minahasa dari daerah lain ditolak mentah-mentah oleh orang Minahasa. Tahun 1953 itu diangkat jadi Wakil Gubernur Sulawesi untuk Minahasa (disebut juga KDM) menjabat dari 6 Agustus 1953-15 Desember 1953 setelah Abdulrasak gelar Baginda Maharajalela tidak diterima Terlibat dalam Pergolakan Permesta dan aktif dalam pemerintahan darurat yang dibentuk oleh Permesta.
14 1925 Robert Wolter Mongisidi lahir. Ia adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia. Putra Bantik-Minahasa (anak ke-4 dari 11 bersaudara pasangan Petrus Mongisidi-Suawa). HIS lalu Jongenschool-MULO (SMP) Frater Don Bosco, sampai kelas 2, karena Januari 1942 Jepang mendarat. Tamat Kyooin Kanrikan Tomohon. Jadi guru olahraga di Malalayang lalu Liwutung, Luwuk 1943. Berhenti Maret 1944 dan ke Makassar 24 Mei 1944, masuk Sekolah Pegawai Negeri Jepang. Kemudian masuk S MP Nasional. Desember 1945 serang stasiun radio, tertangkap dan ditahan tentara pendudukan Australia selama 1 bulan. Juli 1946 bergerilya di Polongbangkeng. Pemuda-pemuda dibawah pimpinannya yang tergabung dalam Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) sangat repotkan dan rugikan Belanda. Serbuan-serbuan berani di pinggiran dan dalam kota banyak terjadi. Antaranya pencegatan dan pertempuran lawan 14 truk tentara Belanda awal Januari 1947. Tertangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda (26 Maret 1949), dan ditembak mati 5 September 1949
14 1946 Peristiwa Merah Putih pecah di Manado melawan Pemerintahan NICA Belanda.Dipimpin oleh tokoh militer Letkol. Ch.Ch. Taulu dan sipil B.W. Lapian yang membentuk pemerintahan Minahasa yang bernaung di bawah pemerintah Republik Indonesia hasil Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.Pemerintahan ini hanya berlangsung selama 25 hari, kemudian diambil alih kembali oleh pemerintah kolonial Belanda.
15 1959 Hari ini diadakan reorganisasi susunan pemerintahan PRRI dimana Brigjen TNI Alex E. Kawilarang kemudian jabatannya diturunkan menjadi Kepala Staf Angkatan Perang dengan pangkat Jenderal Mayor Revolusioner dari jabatan sebelumnya Panglima Besar PRRI. Walaupun demikian, Alex Kawilarang tidak pernah menerima/menghendaki jabatan itu. Ia lebih menyukai disebut sebagai Panglima Besar Permesta ketimbang Panglima Besar PRRI. Gayanya dalam berpakaian adalah dengan memakai celana pendek dengan sendal jepit. Akibatnya, pernah ia dilucuti jam tangannya oleh bawahannya yang tidak mengetahui siapa yang dihadapinya itu. Meskipun demikian, wibawanya terhadap pasukannya sangat tinggi, dan ia sangat dihormati dan disegani oleh seluruh pasukan Permesta.
16
-
17 1896 Dr Marie E Thomas lahir di Likupang. Dokter wanita pertama Indonesia, lulus School tot Opleiding van Indlandsche Artsen (STOVIA) 1922, setelah kuliah 10 tahun, dengan gelar Indisch Arts. Awalnya bekerja di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBS), kini RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), selama 4 tahun. Pindah ke Medan, ke Manado 4 bulan, lalu pindah lagi di CBS Jakarta. Tahun 1929 kawin dengan teman sekelasnya di STOVIA Moh.Jusuf, dokter mata di Padang (meninggal November 1958). Kemudian bekerja di Padang dan Bukittinggi.
17 1958 Tanggal 17 Februari 1958 Panglima Komando Daerah Militer Sulawesi Utara (KDM-SUT) Letkol D.J. Somba atas nama rakyat dan tentara Sulutteng, membacakan teks pemutusan hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta dengan bunyi "Rakyat Sulutteng termasuk militer solider pada keputusan PRRI dan memutuskan hubungan dengan pemerintah RI." Gerakan Permesta tersebut mempertahankan tanah Minahasa dengan semboyan: "Hanya kalau kering Danau Tondano, rata Gunung Lokon, Klabat dan Soputan baru Tentara Djuanda dapat menginjakkan kakinya di Minahasa." Pergolakan Permesta ini berlangsung selama 3½ tahun lamanya dan berakhir pada pertengahan tahun 1961.
17 1959 Tanggal 17 Februari 1959 Permesta mengadakan sebuah Serangan Umum besar-besaran pasukan Permesta serentak di Minahasa yang diberi nama "Operation Djakarta Special One" atau "Operasi Jakarta Spesial I" yang dilancarkan selama tiga hari. Sasaran dari serangan itu adalah menduduki tempat² strategis seperti kota Kawangkoan, Langowan, Tondano dan Amurang-Tumpaan dan menghancurkan sarana² personil dan materiil lawan, senjata² berat, panser², artileri dan bahan² logistiknya, seperti bensin, solar dan amunisi. Ada beberapa kota yang berhasil diduduki pasukan Permesta selama beberapa jam seperti Kawangkoan dan Amurang. Pasukan Permesta kehilangan lebih dari seratus orang dalam serangan umum "Operasi Jakarta Spesial I" ini. Tujuan utama dari serangan ini gagal dilaksanakan, yaitu menguasai point² (titik²) strategis seperti Bukit Emung di Kawangkoan, sedangkan Langowan hanya sempat dikuasai selama beberapa jam saja. Tujuan lain adalah untuk meningkatkan moril PRRI di Sumatera dan untuk memukul moril pasukan Tentara Pusat.
18
-
19
-
20
-
21 1934/1939 Kapten CZI (Anumerta) Pierre Anrias Tendean lahir di Batavia. Korban keganasan PKI, dibunuh setelah diculik. Pengawal Menko Hankam A.H.Nasution, berpangkat Lettu Zeni. Menjadi Kapten anumerta. Dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta. Putra dr A.L Tendean ini lulusan SMA Bagian B, dan Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Sebagai taruna ikut operasi follow up jaga keamanan di Sumatera dan menerima Satya Lencana. Sebagai Letda ikut operasi Dwikora, dan kemudian menjadi ajudan Nasution waktu Kasad.
22 1958 Tentara Pusat hari ini melakukan pemboman untuk pertama kali sejak Permesta menyatakan putus hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta. Pada pagi hari, pesawat B-25 Mitchell AURI yang dikemudikan oleh Mayor Penerbang Leo Wattimena dan Mayor Penerbang Omar Dhani, menjatuhkan bom pada beberapa sasaran yang dianggap vital, antara lain studio Radio Permesta (sebelumnya menjadi studio RRI Manado), Asrama Tentara, Markas Angkatan Darat Revolusioner PRRI/Permesta di Jl. Sario, kompleks perumahan perwira² pimpinan Permesta di Sario, serta rumah mertua Ventje Sumual. Saat itu pihak Permesta belum memiliki senjata selain milik pasukan organik TNI yang berada di Manado. Pemboman terhadap Manado ini mempercepat kepulangan dua tokoh militer asal Minahasa yang berpengaruh yaitu Atase Militer RI di Wahington DC Amerika Serikat Kolonel Alex E. Kawilarang dan Atase Militer RI di Beijing Cina Kolonel J.F. Warouw ke daerah asalnya. KSAD Mayjen A.H. Nasution sebelumnya telah menerima beberapa kawat telegram dari Kolonel Kawilarang dan sebuah kawat dari Kolonel Warouw. Namun, kawat terakhir dari Alex Kawilarang beberapa saat sebelum pemboman atas Manado tersebut berisi kecaman keras atas tindakan Pemerintah Pusat terhadap daerah² yang bergolak.
23 1898 Dr. Anna Warouw lahir di Amurang. Dokter wanita kedua di Indonesia. Lulus School tot Opleiding van Indlandsche Artsen (Stovia) tahun 1924, dengan gelar Indisch Arts. Menjadi Kepala Rumah Sakit Gunung Wenang Manado.
23 1900 Prof. Dr. (Med.) Semuel Jusof Warouw lahir di Bitung-Amurang. Lulusan STOVIA ini menjadi Mahaguru Unsrat dan Unhas. Menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur (NIT) ke-2, Oktober 1947-15 Desember 1947. Menjadi Rektor UKIT pertama 1965. Ahli paru-paru dan mata. Anaknya Hetty Warouw adalah istri dari Dei Gerungan yang kawn kedua kalinya dengan Ventje Sumual.
23 1939 Benny Tenger lahir. Pimpinan ASMI sejak 1981, juga AMI, dan STIE Kampus Ungu Jakarta. Ia membidani sekolah kejuruan bertaraf internasional dengan nama ‘Ars International School’ di Bandung (semula Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata) sejak 1997, seperti Akademi Sekretaris dan Manajemen ARS Internasional yang dipimpin putrinya Tanya Tengker, SE, MBA. Sebelumnya pernah ikut Permesta 1958, lalu ikuti pendidikan militer di Jateng 1961, tamatkan SMA di daerah, lalu ke Jakarta masuk ASMI. Pernah kerja di salah satu perusahaan tahun 1965, lalu pengawal Menteri Radius Prawiro. Di tahun 1967 mulai bekerja penuh di ASMI, dan tahun 1977 jadi pejabat direktur. Sasana tinjunya Benteng (kependekan dari namanya) ASMI, melahirkan petinju berbakat. Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) periode 1998-2002, 2002-2004.
23 1920 Alexander Evert Kawilarang atau Kolonel TNI Alex Kawilarang dilahirkan di Meestercornelis Batavia (Jakarta). Tahun 1945 dalam usia 25 tahun menjadi opsir penghubung berpangkat Mayor. Menjadi Kepala Staf Resimen Bogor berpangkat Letkol, lalu tahun 1946 menjadi Komandan Resimen Infanteri Bogor. Tahun 1946-1949 menjadi Komandan Brigade II/Suryakencana di Sukabumi lalu Komandan Brigade I Divisi Siliwangi di Yogyakarta serta menjadi Komandan Sub Teritorium VII/Tapanuli. Ia menjadi Komandan Territorium I/Sumut berpangkat Kolonel dalam usia 29 tahun. Tahun 1950 menjadi Panglima TT-I/Bukit Barisan di Medan. Lalu menjadi Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi di Indonesia Timur sejak 15 April 1950. Tahun 1951 menjadi Panglima Komando TT-VII/Indonesia Timur di Makassar. Tahun 1951-1956 sebagai Panglima Komando TT-III/Siliwangi di Bandung dan tahun 1956-1958 menjadi Atase Militer RI di Washington, DC. Amerika Serikat berpangkat Brigjen. Dalam Pergolakan Permesta tahun 1958-1961 menjadi Panglima Besar Angkatan perang Revolusioner PRRI/Permesta.
24
-
25 1995 Tanggal 25 Februari 1995 Mayjen. TNI Evert Erenst (Lape) Mangindaan, S.H., S.E. terpilih sebagai Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Utara menggantikan Mayjen Cornelis Johan Rantung. Sebelumnya Mayjen. E.E. Mangindaan menjabat sebagai Gubernur Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung. Salah seorang dosen di Seskoad waktu itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang kemudian menjadi Presiden RI.
25 2003 Pada tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan menjadi Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon berdasarkan UU No.10/2003.
26 1843 Mayoor Bintang Herman A. Wenas lahir. Ia menjadi Mayoor Kepala Distrik Gabungan Tomohon-Sarongsong antara tahun 1881-1913.
27
-
28 1926 Brigjen TNI Purn. Willy Gerald Alexander Lasut (Willy Lasut, GA) lahir di Tondano. Mantan Gubernur Sulut ke-6, dilantik 21 Juni 1978, dan diberhentikan dengan Keppres 176/M/ tanggal 17 Oktober pada 20 Oktober 1979 diganti Erman Harirustaman sebagai caretaker. Ia menjabat hanya 16 bulan. Ketika gubernur, sempat mengambilalih jabatan bupati Minahasa pada 3 Oktober 1978. Ia terkenal dengan gebrakan dalam penertiban di lingkungan Pemda Sulut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani cengkih
28 1938 Prof. Dr. Adolf Everhard Sinolungan, SH, SPd. Mahaguru dan mantan Rektor IKIP Negeri Manado 1982-1991. Doktor kependidikan spesialisasi bimbingan dan konseling. Pernah menjjadi wartawan 1954 di koran ‘Pikiran Rakyat’.
29
-


Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================