Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 25 September 2009

Galeri Foto Minahasa: 141 Tahun Katolik di Minahasa (14 September 1868-2009)

Gereja Kathedral KATOLIK di Manado tahun 1980-an.

Gereja Kathedral Katolik di Jl. Samrat Manado tahun 1930.


Gereja Katolik di Tomohon tahun 1920.

Pastor Lorenzo Garralda
yang dibunuh di Kali (Pineleng) pada Agustus 1644.

Mgr. Dr. G. Vesters
Prefek Pertama di Manado 1919-1923

Mgr. Walter Panis, MSC
Prefek Kedua di Manado 1923-1945

Mgr. N.M. Verhoeven, MSC
Uskup Agung Manado 1961-1969

Mgr. N. Verhoeven, MSC
Uskup Agung Manado 1961-1969


Mgr. Theodorus Moors
Uskup Manado 1969-1980.

Mgr. Walter Panis di Seminari Kakaskasen.

Mgr. Dr. Theodorus Lumanauw
Uskup Agung di Ujung Pandang (Makassar).

Pastor A.M. Domsdorff.

Pastor Hendricus Croonen, MSC pendiri SMA Seminari Fransiskus Xaverius Kakaskasen.

Pastor H. Keet direktur Seminari Kakaskasen.

Pastor Johanes de Vries, SJ
Pembaptis Katolik pertama di Minahasa 1868.

Pastor P.A. Wintjes naik bendi di muka pastoran Tomohon 1905.

Pastor van Velsen & guru-guru Normaalschool Katolik Woloan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar