Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Kamis, 24 Juni 2010

Galeri Foto Minahasa: Ds. A.Z.R. Wenas (lagi)



Ds. A.Z.R.Wenas muda di ruang kerjanya

Ds. A.Z.R.Wenas di ruang kerjanya.

Ds. A.Z.R.Wenas dan Ny. M. Wenas-Mambu saat menikah.
Dengan pakaian khas kaum elite Minahasa tempo dulu.


Ds. A.Z.R.Wenas berfoto dengan majelis jemaat "Efrata" Bitung.

Ds. A.Z.R.Wenas dan Rektor PTTh (UKIT) Prof. Dr. S.J. Warouw mengantar Pangdam XIII/Merdeka
Soenandar Priosudarmo.


Ds. A.Z.R.Wenas dan Rektor PTTh (UKIT) Prof. Dr. S.J. Warouw mengantar Pangdam XIII/Merdeka
Soenandar Priosudarmo.

Ds. A.Z.R.Wenas beserta majelis Sion Tomohon berfoto di depan sebuah mobil bantuan.

Ds. A.Z.R.Wenas menggiring KSAD A.H. Nasution memasuki gedung gereja Sion Tomohon.

Ds. A.Z.R.Wenas di samping KSAD A.H. Nasution sedang berpidato di mimbar gereja Sion Tomohon.

Ds. A.Z.R.Wenas dalam ibadah HUT GMIM ke-25 tanggal 30 September 1959, saat daerah Minahasa dalam keadaan genting menghadapi pecahnya perang saudara Pergolakan Permesta.

Ds. A.Z.R.Wenas dan nyonya di depan Rumah Sakit Bethesda yang dibanggakannya.

Ds. A.Z.R. Wenas
Ketua Sinode GMIM.

Ds. A.Z.R. Wenas & ibu.

Almarhum Ds. A.Z.R.Wenas meninggal dunia pada bulan Oktober 1967, saat Sidang Sinode GMIM sedang berlangsung.

Gubernur Sulut Mayjen TNI H.V. Worang memberi penghormatan terakhir kepada jenasah alm. Ds. A.Z.R.Wenas .

Kubur Ds. A.Z.R.Wenas sebelum dipindahkan.


NB: Klik pada gambar/foto utk mendapatkan ukuran yang agak besar.

2 komentar: