Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Minggu, 28 November 2010

Galeri Foto UMUM: Backup 22 Juni 2010

QHukum Besar Sonder Exaverius W.J. Waworuntun & istrinya Wilhelmina Mien Warokka.

Hukum Besar Carolus A. Waworuntu dan sejumlah pegawai dan Hukum GTua di Manado sekitar tahun 1930-an.

Hukum Besar/Mayoor dan Hukum Kedua, Luitenan Wijkmeester Kampung Cina & Kampung Arab di Manado sekitar 1930-an.

Para Hukum Besar Minahasa sekitar tahun 1880an.

Jan Piet Mongula diangkat menjadi Kepala Daerah (Bupati) Minahasa tahun 1950an.

Hukum Besar Carolus Adriaan Waworuntu.

Hukum Besar Carolus A. Waworuntu, Hukum Besar Kawangkoan, mengunjungi Watu Pinawetengan sekitar tahun 1935an.

Hukum Besar dan hukum Kedua se-Minahasa sekitar tahun 1920/30an.

Koleksi Institut Seni Budaya Sulut.

Burung manguni yg diawetkan. Koleksi Institut Seni Budaya Sulut.

Burung manguni yg diawetkan. Koleksi Institut Seni Budaya Sulut.

Diskusi di Steleng Mawale, Bukit Inspirasi Tomohon, 9 Maret 2010.

Ini seminar 'Implementasi Nilai-nilai Perjuangan Merah Putih dalam Otonomi Daerah' Manado, 19 Feb 2010. (^_^)

Ini seminar 'Implementasi Nilai-nilai Perjuangan Merah Putih dalam Otonomi Daerah' Manado, 19 Feb 2010.

Ini seminar 'Implementasi Nilai-nilai Perjuangan Merah Putih dalam Otonomi Daerah' Manado, 19 Feb 2010.

Tokoh warong Sastra Unsrat. om Decky Manus.

Orang kaweng di Suluun, 23 Januari 2010.

Orang kaweng di Suluun, 23 Januari 2010.

Pdt. V.M. Rumondor, Kolongan Atas, 23 Januari 2010.

Pesta di Mawale Movement, 4 Januari 2010.

Pesta di Mawale Movement, 4 Januari 2010.

Pesta di Mawale Movement, 4 Januari 2010.

Ritual di Watu Pinawetengan, 3 Januari 2010.

Ritual di Watu Pinawetengan, 3 Januari 2010.

Ritual di Watu Pinawetengan, 3 Januari 2010.

Ritual di Watu Pinawetengan, 3 Januari 2010.

Seminar Bahari dengan Tokoh/Sejarawan Indonesia dan Ketua Jurusan Ilmu Sejarah - Fak. Sastra - Unsrat, 11 Desember 2009.

Profesor sejarah dari Padang, 11 Desember 2009.

Seminar Maritim dengan Tokoh/Sejarawan Indonesia, 11 Desember 2009.

Urbanus Tatu Saerang dengan konsep senamnya yg membuat Kapolri pertama, Sukanto tertarik.

2 komentar:

  1. tolong baca nih: saya ambil data2nya dari PIO...very good web for Permesta!
    http://politik.kompasiana.com/2010/12/15/permesta-ayo-bangkit/
    salam,
    hilda

    BalasHapus
  2. hai kawan, inspiratif nih postingannya, pengen deh belajar buat blog dengan konten berkualitas kayak punya agan... sip banget!!

    BalasHapus