Bangsa Minahasa
Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)
Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya. ("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)
Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya. ("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)
Jumat, 17 Juli 2020
Waruga Raprap Airmadidi yg Baru Ditemukan Juli 2020
Waruga-waruga baru ditemukan secara beruntun di lahan pekuburan Raprap Airmadidi bagian selatan.
Mulanya, tanggal 4 Juli 2020, kami mendapat petunjuk dari penduduk desa Raprap bahwa ada batu semacam bahan waruga tersembul di permukaan tanah pekuburan. Ia menduga itu badan waruga.
Sore hari itu kami melihat yang dimaksud. Mulanya tak percaya kalau itu adalah bagian dari waruga, namun sesudah menggali selama beberapa jam, nampak sebuah batu berbentuk mulus semacam waruga. Sesudah digali lagi nampak bentuk waruga asli, yaitu penutup waruga yang terbalik.
Beberapa hari berturut-turut, kami menemukan waruga di sekitarnya. Sudah ada 5 waruga yang dipindahkan dari dalam tanah dengan perincian: sebuah atap waruga berbentuk persegi panjang (4 Juli), dua pecahan atap waruga yang ditemukan berselang beberapa hari di samping selatan atap waruga pertama yang ditemukan, sebuah atap waruga yang ditemukan 9 Juli di samping selatan/tenggara pecahan dua atap sebelumnya, berikut sebuah badan waruga yang ditemukan tanggal 10 Juli 2020 di samping barat atap waruga yang ditemukan sehari sebelumnya.
Hingga kini telah ditemukan lagi dua badan waruga, 20 meter di sebelah Utara kompleks tumpukan waruga yang kami temukan, namun belum dipindahkan atau tergali utuh. Kami masih melihat kemungkinan batu waruga lainnya di situ yang belum kami ekskavasi.
Kondisi terakhir waruga yang sudah dipindahkan dan ditata, 16 Juli 2020.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar