Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Kamis, 11 Juni 2009

Galeri Foto Minahasa: HUT bulan Juni 2009

03 Juni 1885 Robert Israel Frits Wenas
Kepala PID (Politiek Inlichting Dienst)/Dinas Intelejen Residen Manado

03 Juni 1885 Robert Israel Frits Wenas (PID) kubur 13 Agustus 2007

04 Juni 1889 Mayor Alexander Herman H. Kawilarang
Mayor Cadangan KNIL.
Satu dari tiga orang Minahasa yang meraih pangkat Mayor KNIL.
Ayah Panglima Besar Permesta Mayjen Revolusioner Alex Kawilarang.

04 Juni 1899 Dr. Ny. Augustine Magdalena Waworuntu (Tine)
Walikota wanita pertama Indonesia 1950

04 Juni 1899 Bode Talumewo di kubur Tine Waworuntu - Walikota wanita pertama Indonesia 1950 tanggal 20 Nov 2007.

05 Juni 1900 Lambertus Nicodemus Palar
(Babe Palar)
Duta Besar Berkuasa Penuh RI di PBB & 5 negara.

06 Juni 1883 Yesaya Runtuwailan
pioneer gerakan pantekosta di Minahasa
Tokoh GPdI


06 Juni 1945 Drs Theo Leo Sambuaga
Mantan Menteri Tenaga Kerja RI
Mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI
Pengurus DPP Golkar

07 Juni 1946 Prof. dr. Boetje Harry Moningka

07 Juni 1955 Kombes. Pol. DR. Benny Jozua Mamoto S.H. M.Si.
Ketua Institut Seni Budaya Sulut (ISBSU)
Pejabat Interpol RI

08 Juni 1798 Penginjil/Zendeling Johann Frederich RIEDEL
RASUL TONDANO

08 Juni 1798 Bode Talumewo di kubur Johann Friederich Riedel
di Toulimambot-Tondano tanggal 17 Desember 2007.

08 Juni 1915 Gerardus Samuel Ruata
Hukum Besar

08 Juni 1930 Prof. Ir. Willem Johan Waworoentoe, M.Sc. (Hannie)
Mantan Rektor Unsrat

09 Juni 1943 Henriette Marianne ‘Yetty’ KATOPPO, S.Th.
Sastrawan wanita Minahasa.

09 Juni 1948 Laksamana Bernard Kent Sondakh
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut

11 Juni 1923 Herman Nicolas Ventje Sumual
Proklamator Permesta 1957
Pucuk Pimpinan Gerakan Permesta

11 Juni 1923 Ventje Sumual & Bode Talumewo

13 Juni 1958 Prof. Dr. Ir. Kawilarang Warouw Alex Masengi, M.Sc.

16 Juni 1932 Prof. Dr. Henry Alexius Rudolf Tilaar, MSc. Ed., Ph.D. (Lexy)
Staf Ahli Bappenas
Guru Besar UI

17 Juni 1901 Majoor/Hukum Besar Herman Jacob Wenas.
Pencipta lagu "Mars Minahasa"
Adik Ds. A.Z.R. Wenas

17 Juni 1926 Mayor TNI Purn. Daan Eduard Mogot
Tokoh Permesta di luar negeri

20 Juni 1897 Mr Alexander Andries Maramis
Menteri Keuangan RI

20 Juni 1939 Drs. Adolf Jouke Sondakh
Gubernur Sulut 2000-2005

22 Juni 1836 Ds Johann Albert Traugot Schwarz
anak penginjil Ds. J.F. Riedel
Asisten Residen
pemerhati bahasa Tountemboan

22 Juni 1942 Pnt. Prof. Dr. Ir. Jopie J. Paruntu, MS
Mantan Rektor UNSRAT.

28 Juni 1947 Letjen. TNI Purn. Johny J. Lumintang, S.H.
Panglima KOSTRAD 1998
Wakil KSAD TNI
Sekjen Departemen Pertahanan RI
Direktur LEMHAMNAS

29 Juni 1929 alm. Lodewijk Derek Ngantung (Owik)
Pelestari tarian kabasaran.

30 Juni 1892 Bernard Willem Lapian
Peristiwa Merah Putih 1946
Gubernur Sulawesi
Ketua Pucuk Pimpinan KGPM

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar