Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Minggu, 07 Juni 2009

Galeri Foto Pribadi: Sekumpulan Ekspedisi/Perjalanan bulan Mei 2009

Taman Kota Tomohon, 14 Mei 2009.

Taman Kota Tomohon, 14 Mei 2009.

Pemandangan alam dataran Tonsea (Minahasa Utara) dari puncak Tintingon 1 (Cot 1) di Kumelembuai - Tomohon Timur, 14 Mei 2009.

Puncak Tintingon 2 (Cot 2) di Kumelembuai - Tomohon Timur, 14 Mei 2009.

Puncak Tintingon 1 (Cot 1) di Kumelembuai - Tomohon Timur, 14 Mei 2009.

Bode Talumewo di Puncak Tintingon 2 (Cot 2) di Kumelembuai - Tomohon Timur, 14 Mei 2009.
Membentang pemandangan 235 derajat dari Manado hingga Danau Tondano.

Bode Talumewo di Puncak Tintingon 2 (Cot 2) di Kumelembuai - Tomohon Timur, 14 Mei 2009.
Memotret di atas dahan pinus, di puncak bukit agar lebih jelas.

Kubur dari walian Kauwo Rumondor di Kumelembuai - Tomohon Timur, 9 Mei 2009.
Pendiri kampung Kumelembuai - Tomohon.

Bode Talumewo di kubur Petrus Wenas di Rurukan - Tomohon Timur, 9 Mei 2009.
Pendiri kampung/Hukum Kedua Rurukan - Tomohon 1848.

Bode Talumewo di batu tumotowa Tinoor, asal usul (mawale) kampung Tinoor - Tomohon, 8 Mei 2009.

Bode Talumewo di kubur Andrias S. Purukan, Hukum Tua, tokoh militer KNIL yang menahan serangan pendudukan Jepang tanggal 11 Januari 1942 di daerah Warembungan-Tinoor, 9 Mei 2009.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar