Kubur zendeling Frans Hartig di pekuburan umum Kema, 30 Juli 2008.
Zendeling J.F. Riedel & J.G. Schwarz
12 Juni 1831.
Keduanya orang Jerman (bukang orang Blanda kasiang!!!!)
J.F. Riedel - Rasul Tondano.
Kubur zendeling J.F. Riedel & H.W. Nooij di Toulimambot - Tondano.
Rumah & gereja zendeling J.G. Schwarz di Langoan tahun 1847.
Tampak Schwarz bersama keluarga sedang keluar dari dalam rumah.
Kubur zendeling J.G. Schwarz di Langowan, Mei 2006.
zendeling Ds. Nicolaas Philip Wilken
Zendeling (penginjil) di Tomohon.
kubur Nicolaus Ph. Wilken di Talete I Tomohon.
Koleksi Demsi.
Pendeta Ds. Jan Louwerier. Pendeta resort Tomohon awal abad XX.
zendeling S.D. van der Velde van Cappellen, zendeling te Amoerang.
Kubur Ds. Eduard W.G. Graafland di Bitung - Amurang.
Anak dari Ds. Nicolaas Graafland.
Rumah zendeling K.T. Herrmann di Buyungon - Amurang tahun 1847.
Tampak K.T. Herrmann baru keluar dari rumahnya.
Sekarang kompleks SD GMIM/Markas Polisi Militer Amurang.
Kubur zendeling Karl Traugott Herrmann di pekuburan Ranoiapo - Amurang.
Rumah zendeling Siebold Ulfers di Kumelembuai - Minsel.
Ds. Johann Albert Traugott Schwarz (Anak dari zendeling J.G. Schwarz).
Pendeta di jemaat Sonder, Kawangkoan, dll.
Ahli bahasa Tountemboan.
zendeling di Airmadidi.
Gereja Protestan di Tomohon abad ke-19.
Gereja Sion Tomohon sekarang ini terletak di belakang gedung gereja tersebut.
Gereja di Lalumpei Tondano sekitar tahun 1855.
Sumber: MNZG 1855-7.
Gereja Centrum Manado tahun 1910.
Gereja Protestan Langowan tempo doeloe (Sekarang GMIM Centrum Schwarz Langowan).
Gereja Protestan Tondano tahun 1930.
Gereja Protestan Tondano tahun 1945 dibom sekutu di Liningaan.
Gereja Immanuel Bahu tahun 1930-an.
Gereja Protestan (Sion) Tomohon pada saat berdirinya GMIM tahun 1934.
Gereja Protestan Sion Tomohon tahun 1934.
Seluruh pendeta & penolong-injil GMIM beserta Ketua Sinode Ds. G.P. Locher
berfoto di depan Gereja Sion tahun 1941.
Rumah Sakit ’Bethesda' di Kamasi Tomohon waktu Pergolakan Permesta tahun 1958.
Eks Kantor Sinode pertama kali.
Ketua Sinode GMIM pertama Ds. Ernst A.A. de Vreede (1934-1935).
Ketua Sinode GMIM ke-4: Ds. G.P. Locher (1941-1942).
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================
Salut atas perhatian yang begitu besar terhadap sejarah.... Herteg
BalasHapus