Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 13 Februari 2009

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi/Ziarah ke Kubur Pahlawan Penumpas Perang Jawa

Bode Talumewo di kubur Majoor Benjamin Thomas Sigar di Langowan tanggal 6 Desember 2008, beberapa tahun setelah direnovasi Letjen TNI Prabowo Subianto.



Bode Talumewo memegang klewang Majoor Tololiu H.W. Dotulong tanggal 10 Desember 2008.
Klewang ini dipakai untuk membabat pasukan Pangeran Diponegoro dalam penumpasan Perang Jawa 1829-1830.



Ekspedisi ke kubur Kapitein Mandagi di Sarongsong - Tomohon tanggal 29 Januari 2009.
Kapitein Mandagi dari Walak Sarongsong ikut dalam penumpasan Perang Jawa 1829-1830.

Klik di foto for mo dapa depe ukuran basar, ato:
Klik kanan di foto kong pilih sub-menu "Save Target As" ato "Save Link As" ato "Save Linked Content As"

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

4 komentar:

  1. Broer, Apa Tololiu Hermanus Willem Dotulong ini, ada hubungan dengan mantan Pejabat Pemda Sulut yang biasa di panggil Om Maku Dotulong. Dan adiknya yang mantan Dosen bernama: M.V.P. Dotulong. Biasa dipanggil Oom Vence Dotulong? Karna Qta pernah lia tu Foto yang sama dengan Foto T.H.W Dotulong dalam lukisan berwarna (-+ 50x100cm) dan yang hitam putih (+- 10x10 cm). Keluarganya masih tinggal di Gereja GPdI Rike Wanea Atas.

    BalasHapus
  2. bro grey boleh mo tanya apa ad tugu mandagi yg dipalamba ..thanks infonya klu ada fotonya boleh diminta..thank before

    BalasHapus
  3. syalom bode, qt alfa dotulong keturunan ke 9 dri xaverius dotulong..
    boleh minta foto mkam dri anak cucu xaverius dotulong??
    klu bleh, krim dsni alfadotulong.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Tete Tololiu Dotulong adalah buyut dari Oma saya : Etty Catherina Waworuntu, puteri dari Exaverius Pius Walewangko Waworuntu dan Wilhelmina Mien Warokka.

    BalasHapus