Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 13 Maret 2009

Bulan Februari dalam Sejarah Minahasa

Tgl Tahun Peristiwa
1 1843 Penginjil Ds. Nicolaus Philipp Wilken memulaikan karyanya di pos penginjilan Tomohon. Sebelumnya sudah 3 bulan bekerja di Tanawangko lalu mengisi lowongan di Tomohon bulan April 1843. Ia mendapati keadaan menyedihkan sesudah 2 tahun Ds. Adam Mattern meninggal, yaitu hanya tersisa 8 orang Kristen dan lainnya sudah kembali ke agama suku. Ia mencatat bahwa pada hari-hari pertama, empat anak masuk sekolah secara tetap, sementara pengunjung kebaktian di gereja sebagai pendengar 4-8 orang. Wilken menaruh minat besar pada pendidikan di sekolah-sekolah, meneruskan upaya Mattern. Masa itu, memang penduduk Tomohon sangat berminat pada pendidikan. Tapi tak tertarik mendengarkan injil, apalagi karena sikap Kepala Walak Mayoor Mangangantung. Perubahan besar terjadi setelah seorang walian bersama-sama 20 warga lain masuk Kristen.
2
-
3 1722 Hukum Mayoor Paat, seorang tokoh tritunggal Minahasa yang dijuluki Kolano dipecat hari ini sebagai perantara Minahasa dengan Belanda bergelar Hukum Mayoor Kepala. Jabatan ini dipegangnya sejak tahun 1689. Dengan demikian ia dikembalikan ke statusnya semula sebagai Hukum Mayoor Walak Tomohon dari tahun 1680 hingga meninggal tahun 1725.
3 1914 Fransiscus Walandouw lahir. Frans Walandouw menjadi Walikota Manado antara tanggal 1 Maret 1960 hingga 15 Juni 1965. Mantan Hukum Kedua Tombariri.
4 1955 Yayasan Kepala Minahasa berdiri. Pada bulan Januari para petani di Sulut mengambil alih kantor dan fasilitas Yayasan Kopra di Manado yang dikelola oleh Kementrian Perekonomian, dan mendirikan Yayasan Kelapa Minahasa. Kegiatan ini mendapat sokongan penuh dari pimpinan militer setempat. Mutu kopra di Minahasa yang jauh lebih tinggi dari pada mutu kopra Jawa dihargai lebih rendah oleh Yayasan Kopra. Selain itu, karena kekurangan dana, Yayasan Kopra membayar para petani dengan bon, yang menurut perjanjian akan ditebus dengan uang yang sesuai jumlahnya. Tetapi pelunasan itu tidak kunjung dilaksanakan, sehingga sejumlah petani terpaksa memperjualbelikan bon-bon (kupon-kupon) tersebut untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5
-
6 1914 Apelles Jozias Supit (Pelie) lahir. Ia menjadi Ketua JV Maesa (Jong Maesa/Pemuda Maesa) pertama dalam periode jabatan 1934-1935. Kemudian pada masa Gubernur HV Worang, menjadi Gubernur Muda Sulawesi Utara (setara jabatan Wakil Gubernur).
7
-
8 1845 Gempa bumi hebat melanda tanah Minahasa yang berlangsung selama 9 hari berturut-turut.Rumah-rumah besar dan bertiang tinggi tersebut tidak tahan gempa bumi tersebut. Sejumlah kampung bergeser tempat tinggalnya (terutama di daerah Walak Tomohon, Sarongsong, Tombariri dan Kakaskasen) dari lokasi awal dengan membuat rumah-rumah yang diperkecil dan diperkuat. Pembangunan rumah-rumah kecil ini atas anjuran pemerintah Hindia-Belanda serta para zendeling (misionaris). Rumah-rumah panggung inilah yang dikenal sekarang sebagai rumah adat Minahasa yang mempunyai dua tangga di depan.
9
-
10
-
11 1909 Jan Piet Mongula lahir. Ia menjadi Walikota Manado dari tanggal 29 September 1958 hingga 1 Maret 1960. Kemudian menjadi Kepala Daerah Minahasa (Bupati), sebagai penjabat 1 bulan antara 17 Desember 1949 – 20 Januari 1950, kemudian periode kedua antara 15 Desember 1953 – 9 Juni 1954, dan periode ketiga antara 21 Juni 1965 – 12 April 1966. Ia dicurigai sebagai seorang yang beraliran kiri oleh Permesta.
11 1949 Mayjen TNI Glenny Kairupan lahir. Pria asal Remboken ini adalah seorang Perwira Tinggi ABRI/TNI-AD berpangkat Mayjen TNI. Glen Kairupan bertugas di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) 2004. Tokoh Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), sebagai Ketua Presidium KKK hingga Februari 2004.
11 1961 Dalam periode waktu antara tanggal 11 sampai 15 Februari 1961, ada 11.343 orang dari komando Angkatan Perang Permesta, yaitu seluruh Brigade Manguni dibawah komando Kepala Daerah Minahasa Permesta Letkol Laurens F. Saerang, anggota Pasukan Wanita Permesta (PWP) dan orang² dari lima pangkalan gerilya di Langowan-Kakas, dibawah pimpinan Laurens F. Saerang, menyerahkan diri kepada Pemerintah Republik Indonesia. Mereka diterima dalam suatu upacara resmi pada tanggal 15 Februari 1961 oleh Wakil KSAD TNI Brigjen Ahmad Yani. Laporan terakhir menyatakan, ada 6.000 pasukan, 2.000 pengikut, serta 1.003 senjata diserahkan pada saat itu.
12 1961 Pertemuan di desa Malenos diadakan antara Broer Tumbelaka dengan perwira Permesta seperti Kolonel Yus Somba, Kolonel Lendy Tumbelaka, dan Letkol tituler Abe Mantiri. Broer mendesak agar suatu persetujuan akhir diputuskan dengan cepat. Sebelumnya, Broer menulis sebuah surat yang panjang kepada D.J. Somba yang mendesak agar suatu persetujuan akhir diputuskan dengan cepat.
12 1984 IKASELANPE atau Ikatan Persaudaraan Alumni Sekolah Lanjutan Peralihan Permesta didirikan sebagai suatu kerukunan keluarga bekas/alumni sekolah peralihan Permesta dengan ketuanya Benny Tengker. Dikemudian hari, yaitu pada awal millenium III, IKASELANPE ini berubah namanya menjadi Ikatan Persaudaraan Alumni Pejuang Permesta. Para Pengurus Pembinanya antara lain Letjen TNI (Purn) Herman Bernhard Leopold Mantiri, mantan Kepala Staf Umum (Kasum) ABRI dan bekas Dubes RI di Singapura.
13
-
14 1909 Hein Constantijn Mantiri lahir. Pamongpraja lulus OSVIA. Setelah menjadi Hukum Kedua di Amurang-Tenga 1942, tahun 1945 menjadi Hukum Besar di Tonsea. Lalu jadi partikulir setelah ditahan NICA. Tahun 1950 diangkat menjadi patih diperbantukan sebagai Hukum Besar Tonsea hingga 1953 ketika menjadi patih kantor KDM. Ia menjadi Kepala Daerah Minahasa (Bupati) yang ke-7 menggantikan H.R. Ticoalu antara tanggal 6 Agustus 1953 hingga 15 Desember 1953 sebagai wakil dari Gubernur, karena seorang pejabat Kepala Daerah Minahasa dari daerah lain ditolak mentah-mentah oleh orang Minahasa. Tahun 1953 itu diangkat jadi Wakil Gubernur Sulawesi untuk Minahasa (disebut juga KDM) menjabat dari 6 Agustus 1953-15 Desember 1953 setelah Abdulrasak gelar Baginda Maharajalela tidak diterima Terlibat dalam Pergolakan Permesta dan aktif dalam pemerintahan darurat yang dibentuk oleh Permesta.
14 1925 Robert Wolter Mongisidi lahir. Ia adalah Pahlawan Kemerdekaan Nasional Indonesia. Putra Bantik-Minahasa (anak ke-4 dari 11 bersaudara pasangan Petrus Mongisidi-Suawa). HIS lalu Jongenschool-MULO (SMP) Frater Don Bosco, sampai kelas 2, karena Januari 1942 Jepang mendarat. Tamat Kyooin Kanrikan Tomohon. Jadi guru olahraga di Malalayang lalu Liwutung, Luwuk 1943. Berhenti Maret 1944 dan ke Makassar 24 Mei 1944, masuk Sekolah Pegawai Negeri Jepang. Kemudian masuk S MP Nasional. Desember 1945 serang stasiun radio, tertangkap dan ditahan tentara pendudukan Australia selama 1 bulan. Juli 1946 bergerilya di Polongbangkeng. Pemuda-pemuda dibawah pimpinannya yang tergabung dalam Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) sangat repotkan dan rugikan Belanda. Serbuan-serbuan berani di pinggiran dan dalam kota banyak terjadi. Antaranya pencegatan dan pertempuran lawan 14 truk tentara Belanda awal Januari 1947. Tertangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Belanda (26 Maret 1949), dan ditembak mati 5 September 1949
14 1946 Peristiwa Merah Putih pecah di Manado melawan Pemerintahan NICA Belanda.Dipimpin oleh tokoh militer Letkol. Ch.Ch. Taulu dan sipil B.W. Lapian yang membentuk pemerintahan Minahasa yang bernaung di bawah pemerintah Republik Indonesia hasil Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.Pemerintahan ini hanya berlangsung selama 25 hari, kemudian diambil alih kembali oleh pemerintah kolonial Belanda.
15 1959 Hari ini diadakan reorganisasi susunan pemerintahan PRRI dimana Brigjen TNI Alex E. Kawilarang kemudian jabatannya diturunkan menjadi Kepala Staf Angkatan Perang dengan pangkat Jenderal Mayor Revolusioner dari jabatan sebelumnya Panglima Besar PRRI. Walaupun demikian, Alex Kawilarang tidak pernah menerima/menghendaki jabatan itu. Ia lebih menyukai disebut sebagai Panglima Besar Permesta ketimbang Panglima Besar PRRI. Gayanya dalam berpakaian adalah dengan memakai celana pendek dengan sendal jepit. Akibatnya, pernah ia dilucuti jam tangannya oleh bawahannya yang tidak mengetahui siapa yang dihadapinya itu. Meskipun demikian, wibawanya terhadap pasukannya sangat tinggi, dan ia sangat dihormati dan disegani oleh seluruh pasukan Permesta.
16
-
17 1896 Dr Marie E Thomas lahir di Likupang. Dokter wanita pertama Indonesia, lulus School tot Opleiding van Indlandsche Artsen (STOVIA) 1922, setelah kuliah 10 tahun, dengan gelar Indisch Arts. Awalnya bekerja di Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (CBS), kini RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), selama 4 tahun. Pindah ke Medan, ke Manado 4 bulan, lalu pindah lagi di CBS Jakarta. Tahun 1929 kawin dengan teman sekelasnya di STOVIA Moh.Jusuf, dokter mata di Padang (meninggal November 1958). Kemudian bekerja di Padang dan Bukittinggi.
17 1958 Tanggal 17 Februari 1958 Panglima Komando Daerah Militer Sulawesi Utara (KDM-SUT) Letkol D.J. Somba atas nama rakyat dan tentara Sulutteng, membacakan teks pemutusan hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta dengan bunyi "Rakyat Sulutteng termasuk militer solider pada keputusan PRRI dan memutuskan hubungan dengan pemerintah RI." Gerakan Permesta tersebut mempertahankan tanah Minahasa dengan semboyan: "Hanya kalau kering Danau Tondano, rata Gunung Lokon, Klabat dan Soputan baru Tentara Djuanda dapat menginjakkan kakinya di Minahasa." Pergolakan Permesta ini berlangsung selama 3½ tahun lamanya dan berakhir pada pertengahan tahun 1961.
17 1959 Tanggal 17 Februari 1959 Permesta mengadakan sebuah Serangan Umum besar-besaran pasukan Permesta serentak di Minahasa yang diberi nama "Operation Djakarta Special One" atau "Operasi Jakarta Spesial I" yang dilancarkan selama tiga hari. Sasaran dari serangan itu adalah menduduki tempat² strategis seperti kota Kawangkoan, Langowan, Tondano dan Amurang-Tumpaan dan menghancurkan sarana² personil dan materiil lawan, senjata² berat, panser², artileri dan bahan² logistiknya, seperti bensin, solar dan amunisi. Ada beberapa kota yang berhasil diduduki pasukan Permesta selama beberapa jam seperti Kawangkoan dan Amurang. Pasukan Permesta kehilangan lebih dari seratus orang dalam serangan umum "Operasi Jakarta Spesial I" ini. Tujuan utama dari serangan ini gagal dilaksanakan, yaitu menguasai point² (titik²) strategis seperti Bukit Emung di Kawangkoan, sedangkan Langowan hanya sempat dikuasai selama beberapa jam saja. Tujuan lain adalah untuk meningkatkan moril PRRI di Sumatera dan untuk memukul moril pasukan Tentara Pusat.
18
-
19
-
20
-
21 1934/1939 Kapten CZI (Anumerta) Pierre Anrias Tendean lahir di Batavia. Korban keganasan PKI, dibunuh setelah diculik. Pengawal Menko Hankam A.H.Nasution, berpangkat Lettu Zeni. Menjadi Kapten anumerta. Dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta. Putra dr A.L Tendean ini lulusan SMA Bagian B, dan Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Sebagai taruna ikut operasi follow up jaga keamanan di Sumatera dan menerima Satya Lencana. Sebagai Letda ikut operasi Dwikora, dan kemudian menjadi ajudan Nasution waktu Kasad.
22 1958 Tentara Pusat hari ini melakukan pemboman untuk pertama kali sejak Permesta menyatakan putus hubungan dengan Pemerintah Pusat di Jakarta. Pada pagi hari, pesawat B-25 Mitchell AURI yang dikemudikan oleh Mayor Penerbang Leo Wattimena dan Mayor Penerbang Omar Dhani, menjatuhkan bom pada beberapa sasaran yang dianggap vital, antara lain studio Radio Permesta (sebelumnya menjadi studio RRI Manado), Asrama Tentara, Markas Angkatan Darat Revolusioner PRRI/Permesta di Jl. Sario, kompleks perumahan perwira² pimpinan Permesta di Sario, serta rumah mertua Ventje Sumual. Saat itu pihak Permesta belum memiliki senjata selain milik pasukan organik TNI yang berada di Manado. Pemboman terhadap Manado ini mempercepat kepulangan dua tokoh militer asal Minahasa yang berpengaruh yaitu Atase Militer RI di Wahington DC Amerika Serikat Kolonel Alex E. Kawilarang dan Atase Militer RI di Beijing Cina Kolonel J.F. Warouw ke daerah asalnya. KSAD Mayjen A.H. Nasution sebelumnya telah menerima beberapa kawat telegram dari Kolonel Kawilarang dan sebuah kawat dari Kolonel Warouw. Namun, kawat terakhir dari Alex Kawilarang beberapa saat sebelum pemboman atas Manado tersebut berisi kecaman keras atas tindakan Pemerintah Pusat terhadap daerah² yang bergolak.
23 1898 Dr. Anna Warouw lahir di Amurang. Dokter wanita kedua di Indonesia. Lulus School tot Opleiding van Indlandsche Artsen (Stovia) tahun 1924, dengan gelar Indisch Arts. Menjadi Kepala Rumah Sakit Gunung Wenang Manado.
23 1900 Prof. Dr. (Med.) Semuel Jusof Warouw lahir di Bitung-Amurang. Lulusan STOVIA ini menjadi Mahaguru Unsrat dan Unhas. Menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur (NIT) ke-2, Oktober 1947-15 Desember 1947. Menjadi Rektor UKIT pertama 1965. Ahli paru-paru dan mata. Anaknya Hetty Warouw adalah istri dari Dei Gerungan yang kawn kedua kalinya dengan Ventje Sumual.
23 1939 Benny Tenger lahir. Pimpinan ASMI sejak 1981, juga AMI, dan STIE Kampus Ungu Jakarta. Ia membidani sekolah kejuruan bertaraf internasional dengan nama ‘Ars International School’ di Bandung (semula Sekolah Tinggi Manajemen Pariwisata) sejak 1997, seperti Akademi Sekretaris dan Manajemen ARS Internasional yang dipimpin putrinya Tanya Tengker, SE, MBA. Sebelumnya pernah ikut Permesta 1958, lalu ikuti pendidikan militer di Jateng 1961, tamatkan SMA di daerah, lalu ke Jakarta masuk ASMI. Pernah kerja di salah satu perusahaan tahun 1965, lalu pengawal Menteri Radius Prawiro. Di tahun 1967 mulai bekerja penuh di ASMI, dan tahun 1977 jadi pejabat direktur. Sasana tinjunya Benteng (kependekan dari namanya) ASMI, melahirkan petinju berbakat. Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) periode 1998-2002, 2002-2004.
23 1920 Alexander Evert Kawilarang atau Kolonel TNI Alex Kawilarang dilahirkan di Meestercornelis Batavia (Jakarta). Tahun 1945 dalam usia 25 tahun menjadi opsir penghubung berpangkat Mayor. Menjadi Kepala Staf Resimen Bogor berpangkat Letkol, lalu tahun 1946 menjadi Komandan Resimen Infanteri Bogor. Tahun 1946-1949 menjadi Komandan Brigade II/Suryakencana di Sukabumi lalu Komandan Brigade I Divisi Siliwangi di Yogyakarta serta menjadi Komandan Sub Teritorium VII/Tapanuli. Ia menjadi Komandan Territorium I/Sumut berpangkat Kolonel dalam usia 29 tahun. Tahun 1950 menjadi Panglima TT-I/Bukit Barisan di Medan. Lalu menjadi Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi di Indonesia Timur sejak 15 April 1950. Tahun 1951 menjadi Panglima Komando TT-VII/Indonesia Timur di Makassar. Tahun 1951-1956 sebagai Panglima Komando TT-III/Siliwangi di Bandung dan tahun 1956-1958 menjadi Atase Militer RI di Washington, DC. Amerika Serikat berpangkat Brigjen. Dalam Pergolakan Permesta tahun 1958-1961 menjadi Panglima Besar Angkatan perang Revolusioner PRRI/Permesta.
24
-
25 1995 Tanggal 25 Februari 1995 Mayjen. TNI Evert Erenst (Lape) Mangindaan, S.H., S.E. terpilih sebagai Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Utara menggantikan Mayjen Cornelis Johan Rantung. Sebelumnya Mayjen. E.E. Mangindaan menjabat sebagai Gubernur Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) di Bandung. Salah seorang dosen di Seskoad waktu itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono yang kemudian menjadi Presiden RI.
25 2003 Pada tanggal 25 Februari 2003 Kabupaten Minahasa dimekarkan menjadi Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon berdasarkan UU No.10/2003.
26 1843 Mayoor Bintang Herman A. Wenas lahir. Ia menjadi Mayoor Kepala Distrik Gabungan Tomohon-Sarongsong antara tahun 1881-1913.
27
-
28 1926 Brigjen TNI Purn. Willy Gerald Alexander Lasut (Willy Lasut, GA) lahir di Tondano. Mantan Gubernur Sulut ke-6, dilantik 21 Juni 1978, dan diberhentikan dengan Keppres 176/M/ tanggal 17 Oktober pada 20 Oktober 1979 diganti Erman Harirustaman sebagai caretaker. Ia menjabat hanya 16 bulan. Ketika gubernur, sempat mengambilalih jabatan bupati Minahasa pada 3 Oktober 1978. Ia terkenal dengan gebrakan dalam penertiban di lingkungan Pemda Sulut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani cengkih
28 1938 Prof. Dr. Adolf Everhard Sinolungan, SH, SPd. Mahaguru dan mantan Rektor IKIP Negeri Manado 1982-1991. Doktor kependidikan spesialisasi bimbingan dan konseling. Pernah menjjadi wartawan 1954 di koran ‘Pikiran Rakyat’.
29
-


Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar