Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 27 Maret 2009

Galeri Foto Pribadi: Ekspedisi dan perjalanan baru-baru ini

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan tanggal 21 Februari 2009.

Ekspedisi ke Watu Pinawetengan tanggal 21 Februari 2009.

Ekspedisi ke Tombatu 21 Februari 2009: Tempat persinggahan dari Opo Siouw Kurur di Gunung Potong antara Tombatu-Ranoketang.
Konon yang punya mata terang, dapat melihat sejumlah mustika yang berada di lubang belakang ini.

20 Februari 2009: a hidden treasures of Minahasa: "emas putih".
Bank of Switzerlan, Platinium 99,99 %.
Masing-masing dilengkapi kotak penutup dengan sebuah sertifikat keaslian terbuat dari lempengan logam

Ekspedisi ke kuala Kalasey tanggal 20 Februari 2009. Di tempat para dotu-dotu Bantik bersemedi/mandi kabal. Bersama om Bara', Bonny M., Rykers M, dll.


17 Februari 2009 di Jurusan Ilmu Sejarah Fak. Sastra Unsrat.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Om Sius Pantouw, penari kabasaran.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Santi penari kabasaran milik om Sius Pantouw.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.
Di rumah penari kabasaran, Sius Pantouw bersama Rykers Marvin & Clief S.

Ekspedisi ke batu Pinantik di Kali Pineleng, 16 Februari 2009.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar