Penyelesaian Permesta di Woloan Tomohon, 14 April 1961.
Deputi KSAD Brigjen Ahmad Yani bercakap-cakap dengan seorang tentara Permesta.
Penyelesaian Permesta di Woloan Tomohon, 14 April 1961 disambut Brigen A. Yani.
Masjid di Kampung Jawa - Tondano tahun 1930an.
Kiyai Modjo yang dibuang di Kampung Jawa - Tondano tahun 1829.
Lukisan kabasaran Tomohon tahun 1839 (Sumber: Album Cellebes Typen 1881).
Lukisan Fort Amsterdam & Teluk Manado abad XIX.
Fort Amsterdam tahun 1902.
Kini berdiri Jumbo Supermarket, toko Indonesia Indah, Pasar 45.
Dari menara gereja Tondano tahun 1928.
Kelihatan Loji Tondano, lapangan Waltersplein yang biasa digunakan oleh para siswa MULO/Sekolah Raja Tondano.
Christelijke MULO Tomohon di Kakaskasen tahun 1938.
(SMP Kristen Tomohon) di kompleks UKIT sekarang.
Christelijk bruidspaar met familie en bruidsmeisjes te Menado.
Pengantin Kristen Minahasa tempo dulu.
Detail van een oude Alfoerse grafurn te Sawangan Tonsea.
Perhatikan relief waruga: orang memegang senapan & mengisap cerutu.
Begraafplaats met waruga's te Sawangan 1948.
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar