Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Senin, 16 November 2009

Galeri Foto Minahasa: Buku-buku tua tentang Minahasa


Aasaren Tuah Puhuhna ne Mahasa - oleh J.G.F. Riedel (anak penginjil J.F. Riedel) terbitan Betawih (Batavia) tahun 1870.
Buku ini adalah terjemahan bahasa Toumbulu dari buku Inilah Pintu Gerbang Pengatahuwan Itu: Apatah dibukakan bagi Padodukh Minahasa - Hhikajatnja Tuwah Tanah Minahasa (Inilah Pintu Gerbang Pengetahuan: Sejarah Purba Tanah Minahasa) terbitan tahun 1862.

Inilah Kitab deri hal Tanah Minahasa - oleh Ds. Nicolaas Graafland, terbitan M. Wajt di Rotterdam tahun 1874.
Ini adalah buku teks/bacaan pelajaran Geografi Minahasa untuk anak-anak sekolah di Minahasa masa awal.


Tontemboansche Teksten Jilid I oleh Jan Albert Traugott Schwarz (anak penginjil JG Schwarz) cetakan E.J. Brill Leiden tahun 1907.
Buku ini ada 3 jilid: Jilid I Teks cerita rakyat berbahasa Tountemboan, Jilid II Vertaling terjemahan cerita2 itu dlm bahasa Belanda, Jilid III merupakan penelaahan cerita-cerita rakyat jilid I tersebut.

Sedjarah Minahasa - oleh Frans Sumampouw Watuseke, terbit pertamakali di Manado tahun 1962.

Ancient Art of Minahasa - oleh Hetty Palm terbitan tahun 1952 dan tahun 1961, serta terjemahannya Oude Minahassische Kunst.

Nasionalisme & Regionalisme dalam Konteks Regional: Minahasa di Hindia Belanda bagian Timur - oleh David Henley (disertasi). Terjemahan diselenggarakan oleh Perpustakaan Minahasa AZR Wenas dari buku Nationalism & Regionalism in a Colonial Context: Minahasa in the Dutch East Indies.
Mengulas perkembangan pergerakan nasionalisme ala Minahasa (nasionalisme Minahasa dan nasionalisme pribumi/Indonesia) sepanjang masa sejak 1600-an hingga Permesta 1960an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar