Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Selasa, 09 Desember 2008

Galeri Foto: PRRI Tempo Doeloe

Sebenarnya saya pernah menggagas untuk menulis sejarah singkat PRRI dalam rangka Peringatan 50 Tahun PRRI (Yubileum) tanggal 15 Februari 1958-2008 untuk dipublikasikan dalam situ Permesta Information Online (www.permesta.8m.net). Namun karena sesuatu dan lain hal saya tidak dapat menyelesaikannya. Setelah berpikir lebih jauh, saya merasa sayang apabila sejumlah besar data yang telah dikumpulkan hanya mengendap di tumpukan arsip saya. Oleh karena itu saya menurunkan sejumlah foto penting yang berkaitan dengan PRRI.

Naskah di bawah ini adalah tulisan rintisan untuk maksud penulisan buku dengan judul yang sama.

Anda diperkenankan mengutip/menyalin tulisan ini dengan memperhatikan hak cipta.

Klik pada gambar untuk mendapatkan ukuran asli yang besar.

Sejumlah tokoh PRRI yang berunding di Sumatra Barat: Mr. Burhanuddin Harahap, Dahlan Djambek, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Kolonel Maludin Simbolon, Mr. Assat.

Sejumlah tokoh PRRI yang berunding di Sumatra Barat: Kol. Dahlan Djambek, Letkol Ahmad Husein, Mr. Burhanuddin Harahap, Kolonel Maludin Simbolon, Syafei, dll.

Tokoh-tokoh PRRI yang mengadakan pertemuan di Sungai Dareh pada bulan Januari 1958:
Kolonel Dahlan Djambek, Kolonel Maludin Simbolon, Letkol Ventje Sumual, Letkol Barlian, Letkol Ahmad Husein.

Pelantikan Kabinet PRRI tanggal 15 Februari 1958:
Kolonel Dahlan Djambek, Mr. Burhanuddin Harahap, Letkol. Ahmad Husein, Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Kolonel Maludin Simbolon.


13 komentar:

  1. saya bisa ya,menampilkan photo mendiang orangtua saya pada saat pembrontakan PRRIdi sumbul,sidikkalang kab dairi. dari cerita orangtua saya dulunya dia itu komandan pasukan belati pada masa pembrontakan.trims

    BalasHapus
  2. apakah ada arsip-arsip lain tentang PRRI,apa boleh di minta'?terima kasih sebelumya...

    BalasHapus
  3. wah...saya sangat salut dengan poto2nya kakek saya komandan dewan banteng sewaktu PRRI dulu

    kakek saya juga terlibat pertempuran dengan APRI di bukit tambun tulang yang membantai anggota mobri (brimob) Apri 8 truk kala itu

    dan juga pertempuran di kuranji yang dikenal dengan Macan Kuranci Padang

    kakek saya seorang TNI dulunya dan akhirnya ikut ke dalam Dewan Banteng karena pemerintah Pusat yang semena2 saat itu (sampe sekarang) indonesia gak maju2....cerita terakhir yang saya ingat dari kakek saya waktu upacara persatuan di daerah solok dimana sukarno berpelukan dengan simbolon kalo gak salah...

    simbolon di panggil oleh sukarno di Radio RRI "simbolooooonnnn....kembali.....kembali....kembali....." kakek saya meninggal tahun 2000

    dengan 2 bintang gerilya + 1 bintang sukarno...salut deh buat beliau....dan juga komandan black cat kota padang dulunya yang memegang landasan udara tabing waktu itu

    saya sangat kagum dengan poto2 yang ada diatas....:D kalo mau cerita tentang bukit tambun tulang saya ada nih...8 truk tentara mobri apri yang habis di babat 8 truk kala itu oleh PRRI.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Anda memiliki arsip ttg. peristiwa PRRI, silakan dikirim kepada admin www.nagari.org

      Saya sedang mengumpulkan kisah kisah untuk dilengkapi !

      Terima kasih

      Hapus
  4. Terima kasih atas foto2 nya. Serasa kembali ke jaman pergolakan pasca kemerderkaan.

    Salam dari Ranah Minang.

    BalasHapus
  5. untuk yang ada di Ranah Minang Sumatra Barat...MERDEKA..!! Salam kenal..Saya dari desa kecil(Desa Po'opo)yang ada di kabupaten Minahasa Selatan SULUT (Sulawesi Utara), tanah kami pun termasuk jadi ajang perjuangan melawan ketidak adilan yaitu, antara Kelompok para Pejuang PERMESTA KDM-SUT dan APRI(TNI sekarang)dan tidak sedikit dari orang Minahasa yang menjadi korban dalam pertempuran tersebut, termasuk om - om saya. Papa saya pun termasuk dalam induk pasukan EX-YON 702 Ular Hitam dan beliau pun adalah salah satu dari anggota STAFF 1 Inteligent ADREV (Angkatan Darat Revolusioner KDM-SUT PERMESTA)dan beliau tetap setia pada perjuangannya samapai selesai dan beliau juga adalah saksi hidup sampai sekarang dari perjuangan PERMESTA tersebut.

    Hidu PERMESTA dan PRRI....M E R D E K A!!

    BalasHapus
  6. Bagi kita semua yang hidup di alam kemerdekaan seperti sekang ini...Kita wajib untuk tidak sekali kali melupakan perjuangan kakek atau orang tua kita untuk bumi pertiwi Indonesia ini..Terima kasih..

    BalasHapus
  7. Saya kagum pd foto-foto terkumpul oleh anda. Kpd sdr-sdr seperjuangan di Sumatera. Saya pelaku Permesta dan mengkaji PRRI sejak kelahiran Dewan-dewan di Sumatera. Menjadi pelaku dlm pasukan PRRI di Indonesia Timur yg dipersepsi sbg pasukan Permesta (1958-1961). Aktif dlm LSM sbg Ket.Presidium Garda Inti Permesta. Sebuah Naskah buku 300 hal berjudul "PERMESTA-PRRI Mengawal Negara Proklamasi Berdasar Pancasila", siap dan sedang dihiasi foto-foto yg sesuai. Tolong kirim ke sini, atau ke e-mail saya adolf.everhards@gmail.com atau sinilungan_adolf@yahoo.com. foto pertempuran spt penghadangan 8 truk masa silam. Trima kasih

    BalasHapus
  8. Maaf E-mail yahoo salah tulis mestinya o bukan i jadi: sinolungan_adolf@yahoo.com

    BalasHapus
  9. permesta dan PRRI bukan pemberontak melainkan pejuang dan pahlawan. Mereka menuntut keadilan kepada pemerintah pusat yang korup. Sekarang kita sudah merdeka, mari kita bersama2 memerangi para koruptor yang menggrogoti uang negara, Tangkap para pejabat yang korupsi, MERDEKA

    BalasHapus
  10. Wah, saya sangat respek kepada teman-teman putra putri pejuang PRRI-PERMESTA. Perjuangan mereka tidak sia-sia dan era refprmasi ini baru tuntutan mereka dilaksanakan oleh Republik Indonesia. Semoga arwah para pejuang itu bahagia di alam sana. Merdeka....

    BalasHapus