Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 18 September 2015

Arsip kolonial Belanda tentang Imam Bonjol di Manado-Minahasa

Arsip kolonial Belanda tentang Imam Bonjol di Manado-Minahasa









4 komentar:

  1. ..bro...apa dape isi dank...palink nynda dy pe garis besar jo...supaya sadap torank mo sebar di sosmed...bagthu...!
    ..btw...sukses beroooo...!!!

    BalasHapus
  2. makasih atas infonya bisa minta tolong satu terjemahan dari beberapa arsip diatas bisa ditranslate gak ya bang?

    BalasHapus
  3. "Arsip kolonial belanda tentang imam bonjol dimanado".
    Apa arti dari STAMPEL pada gambar no tiga dari atas

    BalasHapus
  4. Terjemahannya sudah ada.
    Logo itu adalah logo ANRI (Arsip Nasional RI).
    Semua arsip yg digandakan dari ANRI harus dicap dgn stempel ANRI.

    BalasHapus