Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Kamis, 06 November 2008

Puisi-puisi Minahasa: Sastra Puitik Remaja Minahasa 1955/1956

Max W. Najoan
SMA Kristen, Tomohon

Sinar embun

Pagi ini dia membajang menusuk mata
Gemerlap; Permata? Bukan
Djuga bukan intan; tapi merelakan tjahaja
Untuk memperindah panorama
Sebentar lagi matari kan memidjar
Memantjarkan sinar ber-pendar2
Menerdjang embun
Keluar singgasana

Embun!
Aku tjinta akan keindahanmu
Tapi sedjenak molekmu melajang
Diterdjang surja jang meradjai alam
Kau hilang, hilang entah kemana

Mungkin ditelan pawana?

(dari teratai mekar,No.1.Nov.1955)
=====================================================

Henk Tamara
Kawangkoan Bawah

Keberanian

Dikeributan alam membentang hidjau
Pada degam2an bengkel berdesau
Manakala manusia masih dari menghidjau
Datang mengalun suara berserak kitjau

Anak mendengar merasa girang
Pada degam2an suara meraung
Tak takut ‘ndengar suara wadang
Keberanian datang sama menjerang

Di kala degam2an mendjelma detar
Di arena pertempuran bukit datar
Anak mendjelma pahlawan bangsa

Dataran bedil dentuman meriam
Menjapu rata bukit-riam
Berdiri tegak pahlawan perkasa

(dari teratai mekar, No.1.Nov.1955)


===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar! Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar