Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Sabtu, 11 April 2009

Galeri Foto Minahasa: PEMILU - Pemilihan Umum Anggota Dewan di Minahasa

Hari pemilihan seorang Hukum Tua (Kuntua/Kepala Desa) di sebuah kampung di Minahasa sekitar tahun 1900 merupakan sebuah "pesta".

Gedung Minahasaraad (Dewan Minahasa) pada awal dibentuk dan dibangun tahun 1930-an.

Para anggota Minahasaraad (Dewan Minahasa) sedang mendengarkan sebuah pidato di Lapangan Manado (TKB sekarang) sekitar tahun 1930-an.

Pertemuan propaganda dari Partai Indonesia (Partindo) Cabang Manado yang diadakan di Bioskop Kotapraja Manado tanggal 1 Mei 1932.

Pemilihan anggota Minahasaraad (Dewan Minahasa) tanggal 22 Maret 1948 saat Daerah Minahasa di bawah naungan Negara Indonesia Timur (NIT).

Pelantikan anggota Dewan Minahasa (Minahasaraad) oleh Perdana Menteri NIT anak Agung Gde Agung pada bulan Maret 1948.

Suasana kampanye pemilihan anggota Dewan Minahasa bulan Juni 1951.

Poster/baliho partai politik terpancang di Taman Lex Kawilarang (sekarang TKB/Taman Dotu Lolong-Lasut) waktu Pemilu 1955.

Koleksi www.bode-talumewo.blogspot.com

===================================================================
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar