Bangsa Minahasa

Setiap bangsa yang ingin mempertahankan jati dirinya, harus menghargai warisan suci tradisi dan budaya dari para leluhurnya; Kita (bangsa Minahasa) harus memelihara dan mempertahankan tradisi dan budaya bangsa Minahasa dengan segenap kemampuan dan semangat, karena semangat itu sendiri tidak lain mengandung tradisi dan budaya Minahasa. (Dr. Sam Ratulangi: Fikiran - 31 Mei 1930)

Saya tidak akan mempermasalahkan apakah keberadaan bangsa kami Minahasa disukai atau tidak, karena itu adalah permasalahan teoritis. Bagi saya dan bangsa saya Minahasa, sudah jelas, bahwa kami memiliki hak untuk eksis.
Jadi, tugas kami adalah bagaimana menjamin kelanjutan eksistensi bangsa Minahasa ini, dan sedapat mungkin memperkecil penetrasi asing. Kami berusaha untuk merumuskan suatu tujuan yang sesuai dengan kecenderungan-kecenderungan rakyat kami dalam menjalankan tugas tadi. Dan agar usaha-usaha kami itu dapat diterima dan dihargai, kita perlu mengenal hal-hal yang mendasarinya, yaitu: posisi Minahasa selama ini terhadap negara-negara sekitarnya.
("Het Minahassisch Ideaal" / Cita-cita Minahasa oleh DR. GSSJ Ratu Langie, ‘s-Gravenhage, Belanda - 28 Maart 1914)

Jumat, 09 Januari 2009

Galeri Foto Minahasa: Ds. A.Z.R. Wenas - Ketua Sinode GMIM

Ds. Albertus Zacharias Runturambi Wenas
(Tombatu, 28 Oktober 1897 - Tomohon, 11 Oktober 1967)
Ketua Sinode GMIM antara 1942-1967


Pendeta A.Z.R. Wenas adalah pendeta nasionalis Minahasa.
Ds = Latin:Dominus=Allah/pemimpin, dalam bahasa Belanda dibaca Domeni=Pendeta.

Klik di foto for mo dapa depe ukuran lebe basar.

2 komentar:

  1. salam kenal dari keluarga jauh

    sonny wenas

    BalasHapus
  2. mantap berita nya,
    boleh mo minta silsilah lukas werwer wenas,kalu ada biar softcopy nya aja

    BalasHapus