Menuju Kali, Pineleng pada hari Selasa, 20 Januari 2009 jam 16.30. Dari terminal Karombasan, nae oto jurusan Kali Rp 3.000,- pera'. Turun sebelum maso kampung (di bawah). Turun di kuala di sabla kiri (sabla timur), turung kuala, nae ulang ka sablah di bukit Watu Pinantik.
Tugu memasuki desa Kali kecamatan Pineleng (da foto waktu so pulang, so malam).
Bode Talumewo di depan batu dengan goresan tubuh.
Bode Talumewo sebelum memperjelas goresan di batu. Watu Pinantik inilah yang utama dari beberapa batu di kompleks ini. Diperjelas dengan menggunakan kapur tulis warna putih dan kuning.
Batu kedua dari dua batu utama di kompleks ini.
Batu utama setelah diperjelas dengan kapur tulis (So malam waktu itu). Ini mirip dengan huruf Tagalog tempo dulu (ada beberapa yang nda sempat kase terang karena so malam, so glap).
Pulang jam 18.05 sore, bajalang kaki sampe di patong Imam Bonjol di Lotta - Pineleng 19.00.
"Tabea Waya!
Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan, kisah dan kedudukan kaumnya di sepanjang masa!
Minahasa adalah bangsa yang basar!
Karena itu hargai akang torang pe Dotu-dotu deng samua yang dorang kase tinggal for torang!
Pakatuan wo pakalawiren!
Sa esa cita sumerar cita, sa cita sumerar esa cita! Kalu torang bersatu torang musti bapencar, biar lei torang bapencar torang tetap satu!
I Yayat U Santi!"
===================================================================
manado memang banyak memiliki tempat2wisata alam
BalasHapussaya sangat tertarik akan warisan dan sejarah minahasa tolong cerita sejarah minahasa yang lain bisa di sher lagi di blok ini soalnya saya masih keturunan minahasa tapi berdomisili di kalimantan. Terima kasih.
BalasHapus